Berita

ilustrasi

Ketua Komisi VIII: Pemerintah harus Cairkan Dana BOS Madrasah

JUMAT, 08 MEI 2015 | 22:29 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Pemerintah diminta segera untuk mencairkan dana BOS (Biaya Operasional Sekolah) madrasah-madrasah di seluruh Indonesia. Pasalnya, dana BOS itu sangat penting terutama untuk menutupi kekurangan gaji guru-guru honorer yang ada.

"Tidak ada alasan logis argumentatif pemerintah yang dapat diterima untuk menghambat pencairan dana BOS tersebut," tegas Ketua Komisi VIII DPR RI, Saleh Partaonan Daulay, (Jumat, 8/5).

Karena dana Bos belum cair, anggota Fraksi PAN ini menjelaskan, ada kepala madrasah di Pamekasan yang melelang motornya seharga Rp 7,5 juta rupiah untuk menutupi pembayaran guru honorer di sekolah.

"Masak kepala madrasah lebih peka dibanding pemerintah? Kasihan para guru honorer yang mengharap gaji pada kisaran Rp 400- Rp600 ribu dari dana BOS tersebut," sebutnya.

Selain untuk membayar gaji guru-guru honorer, dana BOS juga diperlukan untuk menutupi biaya operasional sekolah lainnya. Bagi madrasah-madrasah swasta di daerah pelosok, bantuan BOS itu nilainya sangat penting. Setidaknya, madrasah-madrasah itu bisa memanfaatkan untuk membeli keperluan rutin sekolah seperti alat tulis, penghapus, spidol, dan lain-lain.

Tentang pencairan dana BOS ini, dinilai ada ketidakadilan. Pasalnya, kasus keterlambatan pencairan dana BOS tidak terjadi di sekolah-sekolah umum. Wajar jika kemudian pengelola madrasah-madrasah merasa dianaktirikan.

"Kalau mau jujur, peranan madrasah dalam mencerdaskan masyarakat cukup besar. Berapa banyak alumni madrasah yang sudah menjadi pemimpin di negeri. Mohon ini dijadikan sebagai pertimbangan," demikian legislator dari daerah pemilihan Sumatera Utara II. [zul]

Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

Lolos OTT, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor Gugat Praperadilan Lawan KPK

Jumat, 11 Oktober 2024 | 17:23

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Prabowo Sudah Kalkulasi Chemistry PDIP dengan Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 02:35

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

CEO Coinbase Umumkan Pernikahan, Netizen Seret Nama Raline Shah yang Pernah jadi Istrinya

Kamis, 10 Oktober 2024 | 09:37

UPDATE

Genjot Daya Saing, DPRD Kota Bogor Sahkan Perda Tentang Ini

Kamis, 17 Oktober 2024 | 00:08

Komnas Perempuan Desak PDIP Pecat Kader yang Terlibat KDRT

Rabu, 16 Oktober 2024 | 23:59

KPK Sita 15 Unit Tanah dan Bangunan Milik Bos PT Jembatan Nusantara Grup

Rabu, 16 Oktober 2024 | 23:45

Prabowo Sang Pemersatu Bangsa

Rabu, 16 Oktober 2024 | 23:26

Program Mitra Tani Bulog Serap Panen Petani di Banyuwangi

Rabu, 16 Oktober 2024 | 23:22

Prabowo Belum Bocorkan Penempatan Menteri-menteri

Rabu, 16 Oktober 2024 | 23:21

Kukuhkan Pataka Daksha Prasastya, Simbol Komitmen SSDM Polri Cetak SDM Unggul

Rabu, 16 Oktober 2024 | 23:08

Pimpinan KKB Jemmy Magai Ditangkap, Ratusan Amunisi Berhasil Disita

Rabu, 16 Oktober 2024 | 22:51

DPRD Kota Bogor Bentuk Pansus Bahas Dua Raperda Baru

Rabu, 16 Oktober 2024 | 22:47

Hubungan Jokowi dan Prabowo Semakin Akrab Jelang Pelantikan

Rabu, 16 Oktober 2024 | 22:39

Selengkapnya