Berita

misbakhun/net

Misbakhun Optimis Pertumbuhan Ekonomi Membaik di Kuartal II

RABU, 06 MEI 2015 | 15:03 WIB | LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI

. Setelah anggaran belanja modal dan anggaran belanja rutin cair, kinerja pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla diprediksi akan membaik pada kuartal kedua (Q2) tahun 2015.

"Saya optimis bahwa pada Q2, pertumbuhan akan lebih tinggi sepanjang kendala-kendala teknis pencairan pada APBNP 2015 bisa diatasi semua," ujar anggota Komisi XI dari Fraksi Golkar, M. Misbakhun, beberapa saat lalu (Rabu, 6/5).

Dia menilai perlambatan pertumbuhan ekonomi memang terjadi pada kwartal I (Q1) 2015 seperti yang dilansir pada data statistik pemerintah. Perlambatan ini terjadi sebagai dampak dari adanya perlambatan ekonomi global yang juga memberikan dampak kepada pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Q1.


Perlambatan itu terbukti dengan data revisi proyeksi pertumbuhan negara tujuan ekspor Indonesia seperti China dan Singapura. China merevisi dari 7,4 persen menjadi 7 persen, sementara Singapura dari 4,9 persen ke 2,1 persen.

Menurut Misbakhun, selain itu, memang pada Q1, Pemerintah baru menyelesaikan proses persetujuan APBN-P 2015 di DPR. Pasca diselesaikan dengan DPR, Pemerintah juga harus menyelesaikan petunjuk teknis pencairan APBNP 2015 dan penyelesaian nomenklatur kementrian baru.

"Itu sebabnya sehingga belanja rutin dan belanja modal dari proyek-proyek infrastruktur yang diharapkan sebagai pemicu dan pemacu pertumbuhan belum bisa berjalan," jelas Misbakhun.

Kini, memasuki periode Q2, dengan selesainya semua proses teknis di APBN-P 2015, maka yang tertinggal adalah pelaksanaannya. Misbakhun berharap, pertumbuhan ekonomi bisa dipacu lebih tinggi lagi dari target pencapain pada Q2 ini.

"Pemerintah harus bisa menjadikan belanja modal dan belanja rutin pemerintah di APBN-P 2015 menjadi pemacu pertumbuhan ekonomi itu," tandas Pria yang juga menjadi Sekretaris Panja Anggaran Komisi XI DPR RI itu.

Untuk diketahui, Badan Pusat Statistik mengumumkan bahwa pertumbuhan ekonomi di Q1 mengalami perlambatan, dari 5,7 persen yang ditargetkan menjadi hanya sekitar 4,71 persen. [ysa]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya