Berita

jokowi

NCID: Karena Jokowi, Rakyat Indonesia Bisa Tak Percaya lagi kepada Demokrasi

SENIN, 04 MEI 2015 | 16:46 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Kepercayaan publik yang terus merosot terhadap Pemerintahan Joko Widodo berdasarkan temuan sejumlah lembaga survei bukan sesuatu yang mengejutkan. Sebab, masyarakat belum merasakan perubahan selama dipimpin Jokowi, terutama bidang perekonomian.

"Pasalnya, dari berbagai masalah yang dihadapi masyarakat saat ini adalah masalah perekonomian yang semakin tidak membaik menjadikan beban yang dirasakan oleh rakyat saat ini semakin berat," ujar pengamat politik Jajat Nurjaman dalam siaran persnya (Senin, 4/5).

Apalagi, dia menambahkan, rakyat kecewa karena para menteri Kabinet Kerja sudah mememastikan harga BBM akan ditentukan sesuai harga pasar. Padahal dalam putusan Mahkamah Konstitusi pada 15 Desember 2004 telah membatalkan UU Nomor 22 Tahun 2001 Pasal 2 tentang Minyak dan gas Bumi (Migas).

"Sudah saatnya masyarakat sadar akan kondisi bangsa yang sedang kritis, kita tidak bisa hanya mengandalkan institusi pemerintah yang sudah terbukti gagal mengemban amanah rakyat," tegas Direktur Eksekutif Nurjaman Center for Indonesian Democracy (NCID) ini.

Jajat mengingatkan, Jokowi merupakan hasil produk pemilihan langsung. Kalau ke depan tidak ada perbaikan, dia kuatir terjadi hal-hal yang tak diinginkan,

Yaitu, bukan tidak mungkin nantinya rakyat bukan hanya tidak percaya kepada pemerintahan Jokowi tetapi sudah tidak percaya kepada sebuah sistem demokrasi yang ada, yang hanya menghasilkan pemimpin yang tidak sesuai harapan rakyat.

"Sebuah sistem demokrasi yang telah ada bukan tidak mungkin akan mengalami banyak perubahan. Jangankan hanya sebuah sistem, aturan negara yang ada bila diperlukan bahkan bisa diubah Jokowi dengan seketika tanpa memperdulikan tatanan yang ada, bahkan bila perlu dibuatkan aturan baru untuk menguatkan niatnya," tandasnya. [zul]

Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

Lolos OTT, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor Gugat Praperadilan Lawan KPK

Jumat, 11 Oktober 2024 | 17:23

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Prabowo Sudah Kalkulasi Chemistry PDIP dengan Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 02:35

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

CEO Coinbase Umumkan Pernikahan, Netizen Seret Nama Raline Shah yang Pernah jadi Istrinya

Kamis, 10 Oktober 2024 | 09:37

UPDATE

Genjot Daya Saing, DPRD Kota Bogor Sahkan Perda Tentang Ini

Kamis, 17 Oktober 2024 | 00:08

Komnas Perempuan Desak PDIP Pecat Kader yang Terlibat KDRT

Rabu, 16 Oktober 2024 | 23:59

KPK Sita 15 Unit Tanah dan Bangunan Milik Bos PT Jembatan Nusantara Grup

Rabu, 16 Oktober 2024 | 23:45

Prabowo Sang Pemersatu Bangsa

Rabu, 16 Oktober 2024 | 23:26

Program Mitra Tani Bulog Serap Panen Petani di Banyuwangi

Rabu, 16 Oktober 2024 | 23:22

Prabowo Belum Bocorkan Penempatan Menteri-menteri

Rabu, 16 Oktober 2024 | 23:21

Kukuhkan Pataka Daksha Prasastya, Simbol Komitmen SSDM Polri Cetak SDM Unggul

Rabu, 16 Oktober 2024 | 23:08

Pimpinan KKB Jemmy Magai Ditangkap, Ratusan Amunisi Berhasil Disita

Rabu, 16 Oktober 2024 | 22:51

DPRD Kota Bogor Bentuk Pansus Bahas Dua Raperda Baru

Rabu, 16 Oktober 2024 | 22:47

Hubungan Jokowi dan Prabowo Semakin Akrab Jelang Pelantikan

Rabu, 16 Oktober 2024 | 22:39

Selengkapnya