Berita

Buku "Pendidikan Insani" Kado Pelajar untuk Menteri Anies

SENIN, 04 MEI 2015 | 02:36 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah meluncurkan buku "Pendidikan Insani" pada acara refleksi pendidikan di aula PP Muhammadiyah Yogyakarta pada Sabtu kemarin (2/5).

Buku Pendidikan Insani yang diluncurkan dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tersebut merupakan kado IPM untuk Mendikbud Anies Baswedan.

"Kami berharap buku tersebut bisa memberikan masukan kepada Mendikbud untuk mendorong pendidikan yang lebih baik, apalagi beberapa penulis adalah siswa sekolah pertama dan menengah yang menjadi objek pendidikan disekolah selama ini," ujar Ketua Umum PP IPM M. Khoirul Huda.

Buku setebal 144 halaman ini berisi tentang catatan kritis dan harapan untuk pendidikan Indonesia, seperti problematika UN, kurikulum, belajar, radikalisme pendidikan dan lain-lain yang ditulis aktivis IPM dari mulai pusat hingga ranting, dan juga beberapa akademisi dan tokoh seperti Direktur Maarif Institut Fajar Riza Ul Haq.

Selain peluncuran buku, pada acara yang dihadiri puluhan pelajar dan mahasiswa se-Yogyakarta tersebut, IPM juga menyelenggarakan bedah buku Gerbang Para Pemimpi: Strategi Meraih Beasiswa dan Studi Lanjut di Luar Negeri” karya Hilman Latif, Ph.D.

Dalam pemaparanya, dosen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang akrab disapa Mas Hilman ini memotivasi peserta untuk terus menuntut ilmu baik di dalam maupun luar negeri. Selain itu beliau memberikan strategi dan langkah-langkah untuk mendapatkan beasiswa di luar negri.

Di akhir acara beberapa pelajar memberikan testimoni tentang pendidikan Indonesia selama ini, kemudian ditutup menyampaikan tuntutan kepada Mendibkub seperti disampaikan Ketua Umum IPM.

Pertama, Mendikbud dituntut merealisasikan pendidikan gratis dari SD hingga SMA, kedua segera menuntaskan persoalan kurikulum dan UN, ketiga meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pendidikan khususnya di daerah pedalaman, keempat menghapuskan diskriminasi dan kekerasan dan kelima menghapus korupsi dalam dunia pendidikan. [zul]

Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

Lolos OTT, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor Gugat Praperadilan Lawan KPK

Jumat, 11 Oktober 2024 | 17:23

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Prabowo Sudah Kalkulasi Chemistry PDIP dengan Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 02:35

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

CEO Coinbase Umumkan Pernikahan, Netizen Seret Nama Raline Shah yang Pernah jadi Istrinya

Kamis, 10 Oktober 2024 | 09:37

UPDATE

Genjot Daya Saing, DPRD Kota Bogor Sahkan Perda Tentang Ini

Kamis, 17 Oktober 2024 | 00:08

Komnas Perempuan Desak PDIP Pecat Kader yang Terlibat KDRT

Rabu, 16 Oktober 2024 | 23:59

KPK Sita 15 Unit Tanah dan Bangunan Milik Bos PT Jembatan Nusantara Grup

Rabu, 16 Oktober 2024 | 23:45

Prabowo Sang Pemersatu Bangsa

Rabu, 16 Oktober 2024 | 23:26

Program Mitra Tani Bulog Serap Panen Petani di Banyuwangi

Rabu, 16 Oktober 2024 | 23:22

Prabowo Belum Bocorkan Penempatan Menteri-menteri

Rabu, 16 Oktober 2024 | 23:21

Kukuhkan Pataka Daksha Prasastya, Simbol Komitmen SSDM Polri Cetak SDM Unggul

Rabu, 16 Oktober 2024 | 23:08

Pimpinan KKB Jemmy Magai Ditangkap, Ratusan Amunisi Berhasil Disita

Rabu, 16 Oktober 2024 | 22:51

DPRD Kota Bogor Bentuk Pansus Bahas Dua Raperda Baru

Rabu, 16 Oktober 2024 | 22:47

Hubungan Jokowi dan Prabowo Semakin Akrab Jelang Pelantikan

Rabu, 16 Oktober 2024 | 22:39

Selengkapnya