Berita

Memaknai Milad Pemuda Muhammadiyah Ke-83

SENIN, 04 MEI 2015 | 00:39 WIB

MILAD Pemuda Muhammadiyah ke-83 ini perlu disyukuri dan dimaknai secara reflektif untuk mengambil pembelajaran atau hikmah dalam kehidupan Pemuda Muhammadiyah kontemporer. Dengan usia 83 tahun (lebih tua dari usia NKRI), kader Pemuda Muhammadiyah perlu me-review sejarah lahirnya Pemuda Muhammadiyah (pada 2 Mei 1932) di Nusantara dan sekaligus mengkontektualisasikan dalam hidup yang sekarang.

Memurut bacaan saya, Pemuda Muhammadiyah awalnya didirikan sebagai benteng Islam dengan mendidik dan melatih pemuda-pemuda Islam kala itu dengan materi dinul Islam yang dipahami KH Ahmad Dahlan, yang bercorak mencintai Tanah Air.

Tujuannya adalah akan lahir generasi Islam yang kuat, generasi yang membanggakan, dan membela Islam serta Tanah Air. Sebagai cikal bakal, Pemuda Muhammadiyah awalnya bernama Siswo Proyo Priyo, baru pada kongres Muhammadiyah ke-21 di Makassar namanya menjadi Pemuda Muhammadiyah.


Poin yang hendak saya tegaskan di sini adalah lahirnya Pemuda Muhammadiyah tak lain karena ada niat yang kuat untuk melakukan kaderisasi agar lahir generasi Islam yang kuat dan siap menjadi pelopor perubahan di masyarakat khususnya di Muhammadiyah.

Pada konteks itu, maka milad Pemuda Muhammadiyah ke-83 harus dimaknai  dengan menyegarkan kembali makna hakiki dari dilahirkannya Pemuda Muhammadiyah sehingga Pemuda Muhammadiyah sekarang dapat bercermin apakah kita masih on the right track atau tidak?

Milad Pemuda Muhammadiyah ke-83 ini juga ditandai dengan zaman yang sama sekali berbeda dengan saat dilahirkan pada 2 Mei 1932. Zaman sekrang biasa disebut dengan era globalisasi. Pada era ini kita diperhadapkan oleh arus informasi yang cepat, teknologi komunikasi yang modern, dan arus finansial yang beredar cepat melewati batas-batas yuridis negara.

Negara juga sering gamang dalam merespon perubahan zaman, tak terkecuali ormas Pemuda Muhammadiyah. Maka milad ke-83 ini juga harus mampu memaknai perubahan-perubahan itu yang pasti bersentuhan atau bahkan bertubrukan dengan Pemuda Muhammadiyah dari pusat hinggga ranting.

Dalam konteks ini, perjalanan Pemuda Muhammadiyah hingga 83 tahun tentu memiliki banyak pengalaman  yang bisa dibagi bersama sebagai suatu pengetahuan, sehingga ada formula yang dapat digunakan oleh kader Pemuda Muhammadiyah di mana pun berada dalam menghadapi turbulensi globalisasi itu.

Milad PM ke-83 ini juga tentu tidak menafikan urgensi pemihakan atas bela Tanah Air Nusantara ini. Peneguhan Pemuda Muhammadiyah terhadap rasa kebangsaan tetap perlu dilakukan dengan melahirkan kader-kader bangsa di semua level (dari desa-nasional). Saya kira di sini lah luar biasanya kecintaan Pemuda Muhammadiyah  terhadap republik Indonesia.

Terakhir, Dalam milad PM ke-83 ini perlu kita syukuri dengan benar-benar bersyukur kepada Allah Swt. Dengan ridho Allah Swt. Pemuda Muhammadiyah masih bertahan dalam berdakwah  memajukan umat Islam dan bangsa ini. Dengan begitu insya Allah Pemuda Muhammadiyah akan menjadi lebih bermanfaat bagi umat Islam dan rakyat Indonesia.

Saya mengucapkan selamat Milad Pemuda Muhammadiyah ke-83 kepada seluruh kader Pemuda Muhammadiyah se-Nusantara dan juga kepada senior yang telah memberi keteladanan kepada kita. Tak luput saya mengajak kepada kader Pemuda Muhammadiyah se-Nusantara untuk mendoakan para pendiri dan pejuang Pemuda Muhammadiyah yang telah lebih dulu menghadap Allah Swt. [***]

Nugroho Noto Susanto
Ketua PP Pemuda Muhammadiyah Bidang Kader dan Pendidikan

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya