Berita

HARI BURUH

Kaum Buruh di Indonesia masih menjadi Pelengkap Penderita

KAMIS, 30 APRIL 2015 | 22:11 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Dalam hubungan industrial, kaum buruh di Indonesia hanya menjadi pelengkap penderita. Kebjakan industri, perdagangan dan ketenagakerjaan terkesan sangat terpisah entitasnya.

"Saya menangkap signal berbahaya dari banyak sektor bidang ketenagakerjaan yang apabila pemerintah hanya responsif kepada pengusaha dan pemilik modal maka akan memicu masalah ini jadi meledak karena buruh frustasi," ujar Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Ferry Juliantono dalam keterangannya, Rabu (29/4) terkait Hari Buruh yang diperingati setiap 1 Mei.

Padahal di beberapa negara, kebijakan perburuhan sangat jelas. Di Jepang misalnya, pemerintah mewajibkan sebagian saham perusahaan untuk diberikan kepada buruh atau pekerja melalui serikat pekerja. Laporan hasil keuangan perusahaan juga bisa diakses oleh pekerjanya.

"Ini bisa menumbuhkan perasaan memiliki dari pekerjannya. Hubungan ini diperlukan untuk industri. Di Jepang, kebijakan industri dan perdagangannya disatukan agar sejalan dengan  kebijakan ketenagakerjaannya," tegasnya.

Dia menambahkan, gerakan buruh di Indonesia menginspirasi banyak pihak. Ketika buruh pekerja di Indonesia mengalami masa sulit karena liberalisasi dan mahalnya barang kebutuhan pokok, mereka saat ini tetap mampu mengorganisir kekuatannya dengan lebih baik dan bahkan ikut memikirkan masalah sosial politik diluar dirinya.

"Kekuatan mahasiswa, petani, nelayan dan lainnya sepatutnya mengambil contoh kekuatan buruh ini. Partai Gerindra tentu sangat mendukung gerakan buruh sepanjang dilakukan dengan damai. Selamat hari buruh sedunia," tutur Ferry, yang pasca reformasi ikut membidani lahirnya serikat buruh dan menjadi wakil buruh Indonesia pada sidang organisasi buruh dunia ILO di Genewa pada tahun 2000.  [zul]

Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

Lolos OTT, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor Gugat Praperadilan Lawan KPK

Jumat, 11 Oktober 2024 | 17:23

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Prabowo Sudah Kalkulasi Chemistry PDIP dengan Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 02:35

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

CEO Coinbase Umumkan Pernikahan, Netizen Seret Nama Raline Shah yang Pernah jadi Istrinya

Kamis, 10 Oktober 2024 | 09:37

UPDATE

Genjot Daya Saing, DPRD Kota Bogor Sahkan Perda Tentang Ini

Kamis, 17 Oktober 2024 | 00:08

Komnas Perempuan Desak PDIP Pecat Kader yang Terlibat KDRT

Rabu, 16 Oktober 2024 | 23:59

KPK Sita 15 Unit Tanah dan Bangunan Milik Bos PT Jembatan Nusantara Grup

Rabu, 16 Oktober 2024 | 23:45

Prabowo Sang Pemersatu Bangsa

Rabu, 16 Oktober 2024 | 23:26

Program Mitra Tani Bulog Serap Panen Petani di Banyuwangi

Rabu, 16 Oktober 2024 | 23:22

Prabowo Belum Bocorkan Penempatan Menteri-menteri

Rabu, 16 Oktober 2024 | 23:21

Kukuhkan Pataka Daksha Prasastya, Simbol Komitmen SSDM Polri Cetak SDM Unggul

Rabu, 16 Oktober 2024 | 23:08

Pimpinan KKB Jemmy Magai Ditangkap, Ratusan Amunisi Berhasil Disita

Rabu, 16 Oktober 2024 | 22:51

DPRD Kota Bogor Bentuk Pansus Bahas Dua Raperda Baru

Rabu, 16 Oktober 2024 | 22:47

Hubungan Jokowi dan Prabowo Semakin Akrab Jelang Pelantikan

Rabu, 16 Oktober 2024 | 22:39

Selengkapnya