Berita

ari junaedi/net

Komunikasi Tak Mau Pusing ala Jokowi Tunjukkan Kelemahan

SELASA, 28 APRIL 2015 | 10:42 WIB | LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI

. Baru diakui oleh Presiden Joko Widodo bahwa kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) terjadi karena dirinya tidak mau pusing. Di sisi lain, Jokowi sadar bahwa kenaikan harga BBM itu bisa menyusahkan rakyat dan membuat dirinya kehilangan popularitas.

Hal ini disampaikan Jokowi saat bersilaturahmi dengan kalangan pers nasional di TVRI, Jakarta, Senin malam (27/4).

Menurut pengamat komunikasi politik dari Universitas Indonesia (UI), Ari Junaedi, dari pilihan kata dan diksi, pola komunikasi Presiden Jokowi memang perlu ditata. Ada baiknya Jokowi tidak menggunakan kata "tidak ambil pusing" mengingat hal tersebut menunjukkan kelemahan Jokowi.


"Masih ingat dengan pernyataan Jokowi asal main tanda tangan Perpres kenaikan uang muka kendaraan dinas untuk pejabat ? Hal ini makin memperlihatkan tata komunikasi Jokowi memang payah. Empati seorang Presiden tidak nampak ketika menyatakan hal-hal penting yang menyangkut hajat hidup orang banyak," sergah pengajar mata kuliah Humas Politik di FISIP UI ini kepada Kantor Berita Politik RMOL beberapa saat lalu (Selasa, 28/4).

Menurut Ari Junaedi, yang juga pengajar Program Pascasarjana UI ini, ke depan baiknya Jokowi lebih menggunakan peran jurubicara untuk menjadi "jembatan" penyampai pesan antara dirinya dengan media. Apalagi media, yang senang memakai kata-kata yang seksi, akan memberitakan ketelanjangan makna. Akibatnya, pembaca akan mengartikan lain sesuai dengan pemaknaan media.

"Keluguan dan kepolosan Jokowi sangat rentan dengan plintiran dan agenda setting media sehingga Istana harus menyadari pentingnya kehadiran jurubicara presiden," ujar Ari Junaedi yang meraih penghargaan World Customs Organization Sertifikat of Merit 2014 karena dianggap berhasil menata pola komunikasi Bea Cukai Indonesia. [ysa]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya