Berita

kopassus/net

HUT KOPASSUS

Musuh Kopassus adalah Musuh Negara

SELASA, 28 APRIL 2015 | 06:43 WIB | LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI

. Terorisme maupun ideologi teror sejenis lainnya tidak mungkin berhenti bila ideologinya tak diubah dengan ideologi yang benar.

Demikian disampaikan pengamat militer dan intelijen, Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati, kepada Kantor Berita Politik RMOL beberapa saat lalu (Selasa, 28/3).

Pernyataan Susaningtyas ini terkait dengan peringatan Hari Ulang Tahun Komando Pasukan Khusus (Kopassus) ke-63. Kini, di bawah kepemimpinan Mayjend Doni Monardo, salah satu konsentrasi Kopassus adalah menangani masalah terorisme.


"Jadi bagi Kopassus bilapun ada gangguan nyata dan ancaman faktual yang dibunuh kemauan atau hasrat perang dan ideologinya yang berbahaya bagi kedaulatan NKRI," ungkap Susaningtyas.

Susaningtyas pun mengingatkan bahwa suatu keniscayaan dan memang penting, dalam menangani terorisme, adalah melibatkan masyarakat sebagai agen informal dalam early warning system atau early detection.

"Kopassus tak punya musuh. Musuhnya adalah musuh negara," tegas Nuning, begitu Susaningtyas disapa.

Susaningtyas menjelaskan bahwa Kopassus termasuk lima pasukan khusus terbaik di dunia yang memiliki ciri khas kemampuan khusus seperti gerak cepat di setiap medan, menembak tepat, pengintaian, perang hutan, buru senyap, survival, para dasar dan anti teror. Misi dan tugas Kopassus bersifat rahasia sehingga mayoritas kegiatan tugasnya tak pernah diketahui secara menyeluruh.

Sementara itu, tugas pokok Kopassus adalah membantu Kasad dalam membina fungsi dan kesiapan operasional pasukan khusus serta menyelenggarakan Operasi Komando, Operasi Sandi Yudha, Operasi Penanggulangan Teror dan Operasi Khusus lainnya terhadap sasaran strategis terpilih baik di dalam maupun di luar wilayah yurisdiksi nasional Indonesia sesuai perintah Panglima TNI dalam rangka mendukung tugas pokok TNI.

Seiring dengan pergeseran ancaman yang dihadapi pasukan khusus militer secara global, di bawah Mayjend Doni Monardo, perlahan tapi pasti, Kopassus bermetamorfosa menjadi pasukan khusus yang meski pun tetap memiliki ketangkasan dan kehebatan militer khusus serta  operasi Sandi Yudha tetapi lebih humanis dan strategis . Hal ini dikarenakan adanya kesadaran penuh bahwa era perang tradisional yang mengandalkan otot bisa dikatakan hampir tak ada lagi.

"Hal yang kini harus "diperangi" adalah berbagai ancaman faktual dan gangguan nyata berupa perang cyber, perang proxy, terorisme dan lain-lain," demikian Susaningtyas [ysa]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya