Berita

budi gunawan/net

Pertahanan

Pengangkatan BG sebagai Wakapolri untuk Amankan Kasus BLBI

JUMAT, 24 APRIL 2015 | 18:06 WIB | LAPORAN:

Politisi senior Rachmawati Soekarnoputri mengundang aktivis antikorupsi dan pegiat hukum di kantornya, Gedung Yayasan Pendidikan Soekarno, Jakarta. Pertemuan ini untuk menyorot pengangkatan Komjen Budi Gunawan (BG) sebagai Wakapolri.

Menurut pendiri Yayasan Pendidikan Soekarno itu, pengangkatan BG sebagai Wakapolri telah mencoreng institusi kepolisian yang bersifat independen. Rachmawati menilai, kepolisian telah masuk ke lingkaran kepentingan kekuasaan.

"BG menjadi Wakapolri untuk mengamankan posisi pemerintah. Kepolisian itu alat negara, alat pemukul, jelas itu (Mengamankan posisi pemerintah). Ini ujung-ujungnya kasus skandal besar BLBI. Ini keinginan ibu Budi, Megawati untuk kepentingannya terkait skandal BLBI," ungkap Rachma saat ditemui di kantor Yayasan Pendidikan Soekarno, Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (24/4).


Rachma menjelaskan semestinya Presiden Jokowi bisa menerka mengapa BG dipaksakan pihak-pihak tertentu untuk menjadi petinggi di institusi polri. Kendati demikian dirinya pesimis Jokowi tak memperhatikan arah tujuan pengangkatan BG.

"Mestinya presiden bisa membaca kasus ini. Jadi wasalam (selesai) kalau Presiden hanya jadi petugas partai," sambungnya.

Disamping itu, menurut Rachma, tindakan Kapolri dan Wanjakti yang tetap melantik BG tidak berjalan selaras dengan langkah Presiden yang membatalkan pelantikan BG sebagai Kapolri dikarenakan reputasinya yang tercela.

"Sekarang yang menjadi pertanyaan ada policy (kebijakan) presiden, yang tadi (Budi Gunawan) diusulkan Wanjakti (menjadi Kapolri) ditolak presiden, kok sekarang seperti diplintir oleh Kapolri ini urusan internal dan usulan wanjakti BG jadi Wakapolri," ujar Rachmawati.

Terkait dengan status BG, Rachmawati memandang kasus dugaan korupsi BG belum tuntas. Meskipun praperadilan membatalkan penetapannya sebagai tersangka, namun ketua hakim tidak menyatakan kasus BG dihentikan

"Seharusnya KPK bisa membuat sprindik baru atas kasus BG. Tetapi malah justru melemparkan ke Kejaksaan Agung, dan sekarang kejaksaan melempar ke Bareskrim," sesal Rachmawati.

Dalam pertemuan hadir perwakilan dari Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS), Lembaga Bantuan Hukum Jakarta, YLBHI, Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) serta Front Pelopor.[dem]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya