Berita

fahmi alhasby/net

Pusaka Trisakti: Tanpa Dukungan Palestina Merdeka, KAA Bagai Sop Tanpa Garam

SENIN, 20 APRIL 2015 | 11:22 WIB | LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI

. Konferensi Asia Afrika (KAA) tahun ini diharapkan tidak sekedar seremoni tapi juga harus mampu meninggalkan jejak sejarah perjuangan yang memiliki makna ideologis yang sejalan dengan Nawacita dan mampu memposisikan Indonesia dalam komitmennya untuk perdamaian dunia.

Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Pusat Kajian Trisakti, Fahmi Habsyi. Menurut Fahmi, secara isu KAA saat ini sudah tidak kontekstual dibanding dasar diadakannya KAA 1955 yang berusaha menjadi kekuatan sendiri di tengah pertentangan Blok Timur dan Barat.

"Blok Timur sudah sudah bubar jalan. Mau digiring Selatan-Selatan juga tidak pas. Tapi dari semangatnya masih relevan jika KAA nanti tetap komitmen menentang penjajahan dan mampu hasilkan dukungan kemerdekaan Palestina," kata Fahmi kepada Kantor Berita Politik RMOL beberapa saat lalu (Seni, 20/4).


Fahmi berharap, KAA ini menjadi golden moment bagi Jokowi-JK mengkongkritkan janji kampanye pilpres politik luar negeri dan semangat Nawacita di depan puluhan kepala negara untuk mendukung kemerdekaan Palestina bahkan berjanji membuka kedubes Indonesia di Palestina mengikuti puluhan negara yang telah membuka disana.

"Dukungan kita terhadap kemerdekaan Palestina bukan karena Palestina itu umat Islam tapi mengikuti garis Soekarno menentang segala bentuk penjajahan oleh negara manapun. Jokowi layak disebut little Soekarno jika KAA saat ini menegaskan dukungan kemerdekaan Palestina tanpa syarat," tandasnya.

Fahmi pun menegaskan, bila konferensi sebesar ini hanya menghasilkan poin kesepakatan Anti-Narkoba dan komitmen Hijau saja tanpa Indonesia  mempelopori poin dukungan kemerdekaan Palestina maka sejatinya semangat KAA 1955 tereduksi.

"Dan publik akan berpikir jangan-jangan agen-agen Israel ikut menyabotase janji kampanye pilpres Jokowi-JK . Kita semua berharap hasil KAA 2015 tidak seperti kuah sop tanpa garam," demikian Fahmi. [ysa]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya