RMOL. Kubu Aburizal Bakrie (Ical) kembali melakukan rotasi sejumlah anggota Fraksi Partai Golkar DPR. Mereka yang digeser adalah politisi partai beringin yang berada di kubu Agung Laksono.
Mereka di antaranya, Zainuddin Amali, Yayat Biato, dan Adie Kadir yang dirotasi minÂggu lalu. Kemudian dalam suÂrat rotasi terbaru, yang digeser adalah Fayakhun Andriadi, Meutya Viada Hafid, Dave Laksono, dan Bowo Sidik Pangarso.
Rotasi itu dinilai telah melangÂgar putusan sela Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
Ketua DPP Golkar hasil Munas Ancol Bowo Sidik Pangarso mengatakan, Ical telah memÂbuat kegaduhan dengan mengÂgeser sejumlah politikus partai beringin yang berada di kubu Agung Laksono. Padahal, berÂdasar putusan sela, segala hal yang berkaitan dengan fraksi di DPR, termasuk rotasi, tidak diperbolehkan.
Menanggapi hal itu, Juru Bicara Partai Golkar kubu Aburizal Bakrie Tantowi Yahya angkat bicara. Tantowi meruÂpakan, pendukung Aburizal Bakrie hasi Munas Bali. Berikut wawancara
Rakyat Merdeka denÂgan Tantowi Yahya:
Kenapa sejumlah anggota Fraksi Golkar yang masuk dalam kubu Agung dirotasi? Rotasi itu kegiatan biasa, apalagi ketika mulai masa sidang. Alasan rotasi itu penyeÂgaran penguatan komisi-komisi tertentu. Setiap anggota fraksi harus siap dan mau ditempatkan di manapun.
Dave Laksono yang dirotasi dari Komisi I ke Komisi VIII, tetap bertahan di komisi semula karena menilai kebijakan yang diambil Ketua FPG Ade Komarudin tidak sah?
Rumah rakyat yang namanya DPR kan ada pengurus yaitu Kesekjenan. Di mana dia bekerja sesuai aturan. Jadi kita gak bisa melanggar. Karena ini kan rumah di sini. Tentu sebagai politisi yang baik kita harus tunjukkan sikap politik yang santun.
Tapi kubu Agung tetap tidak mau? Sikap loyalis Agung Laksono yang mengajukan protes karena dirotasi dari komisi di DPR, menuÂrut saya sikap tersebut menandakan mereka tidak siap menjadi anggota DPR yang bersedia ditempatkan di komisi mana saja.
Apa rotasi ini dilakukan akibat dari dualisme di Partai Golkar? Nggak, ini rotasi rutin daÂlam rangka menyegarkan visi misi Faksi Golkar. Pendukung Aburizal juga ada beberapa yang pindah.
Apa penyegaran ini dilakuÂkan secara merata? Ya, itu dilakukan secara merÂata. Pendukung Aburizal Bakrie juga ada yang dipindah. Sekali lagi itu asasnya penyegaran dan komisi komisi tertentu.
Bagaimana kalau ada yang bertahan di komisi yang laÂma? Yang namanya DPR ini kan ada pengurusnya, yakni Kesekjenan yang bekerja dengan aturan dan mekanisme yang ada. Kita tidak bisa melanggar karena ini bukan rumah kita.
Tentu kita sebagai politisi yang baik, apalagi dari anggota partai politik terbesar tertua, ya kita harus menunjukkan sikap politik yang baik dan santun.
Mari menghormati setiapkeputusan-keputusan yang sudah diatur dengan baik oleh fraksi maupun yang Rotas sudah diatur oleh Kesekjenan sebagaimana pengatur dan penyelenggra dari institusi ini. ***