Berita

nusron wahid/net

Nusron Wahid Pimpin Doa dan Tahlil di Kediaman Almarhumah Karni

JUMAT, 17 APRIL 2015 | 18:18 WIB | LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI

. Atas nama pemerintah, Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Nusron Wahid, mendatangi keluarga Karni binti Medi Tasim. Karni adalah TKI yang dieksekusi mati di Arab Saudi, di Desan Karang Junti, Kecamatan Losari, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.

Rombongan BNP2TKI dan Kementerian Luar Negeri yang dipimpin Direktur Perlindungan WNI dan BHI Lalu Muhammad Iqbal sampai di rumah Karni sekitar pukul 09.55 (Jumat, 17/4), dan disambut oleh Medi Tasim (bapaknya Karni), Darpin (suami Karni) dan Iroh (ibunya Karni). Setelah berbincang, maka Nusron langsung memimpin tahlil dan do'a. Suasana khidmat dan haru, dengan disaksikan tokoh-tokoh masyarakat.

"Kami datang, atas nama pemerintah, menyampaikan duka yg mendalam dan duka cita dari Bapak Presiden Joko Widodo dan Bapak Wapres Jusuf Kalla, atas musibah ini. Kita mendo'akan semoga semua amal kebaikannya diterima dan dosa-dosanya diampuni," kata Nusron dalam sambutan singkatnya.


Menurut Nusron, pemerintah sudah sangat optimal dalam memberikan pembelaan dan advokasi terhadap Karni binti Medi Dasim.

"Bayar pengacara handal sudah. Menawarkan diyat sudah. Presiden kirim surat sudah dan kontak langsung dengan Raja. Kalau keluarg yang dibunuh tidak mau memaafkan, ya mau gimana lagi," ujar Nusron, dalam keterangan beberapa saat lalu/.

Sama dengan dalam hal kasus Siti Zaenab, lanjut Nusron, pemerintah juga akan memfasiltasi keluarga Karni agar bisa ziarah ke makam almarhumah Karni di Yanbu, dekat Madinah dalam waktu dekat ini.

"Karena kebetulan masih punya anak kecil, kami juga menawarkan beasiswa sama anaknya Karni, Desi yang masih kelas 3 SD agar ke depan bisa sekolah minimal sampai jenjang SLTA," tukasnya.

Untuk perbaikan ke depan, BNP2TKI akan mendesak kepada Menteri Tenaga Kerja agar TKI sebelum berangkat harus sudah lulus tes psikologi dan kontraknya tidak dengan pengguna individu, tapi kontrak dengan perusahaan.

"Hukum di sana menggunakan kafalah (penguasaan). Kalau Kafilnya individu, jangankan pemerintah Indonesia, pemerintah Arab Saudi saja sulit menerobos. Sebab itu wilayah privat. Tapi kalau perusahaan kan itu wilayah publik," ujarnya. [ysa]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya