Berita

ilustrasi/net

RUPS BUMN Ini Dikabarkan untuk Menyingkirkan yang Tak Mau Menjual Mitratel

KAMIS, 16 APRIL 2015 | 00:01 WIB | LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI

. PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) dikabarkan akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), pada Jumat besok (17/4). Belum jelas dimana tempat rapat itu akan digelar.

RUPS ini juga dikabarkan bukan sembarangan rapat. Bau intrik bisnis yang bercampur dengan aroma politik tercium begitu nyata. Tujuan dan target rapat pun jelas: menyingkirkan beberapa direksi dan komisaris.

Direksi dan komisaris yang mau digusur ini adalah para direksi dan komisaris yang mau membesarkan Telkom, juga anak perusahaan Telkom yang bergerak di bidang infrastruktur dan pengadaan sewa menara Base Transreceiver Station (BTS) Telekomunikasi, PT Dayamitra Telekomunikasi atau Mitratel. Mereka ini adalah para direksi dan komisaris yang mau membikin perusahaan negara tersebut besar.


Rencana dan agenda RUPS bermula ketika beberapa pengusaha yang sudah lama bermain dari satu penguasa ke penguasa lain, mau memonopoli, mengambilalih, dan  mengendalikan jaringan infrastruktur telekomunikasi Indonesia. Mereka pun tak segan-segan melanggar hukum, merugikan keuangan negara dan melemahkan ketahanan nasional Indonesia pada sektor telekomunikasi nasional.

Cara mereka mengambilalih dan memonopoli jaringan infrastruktur telekomunikasi Indonesia ini adalah dengan meniupkan pengaruh agar  PT Telkom menjual Mitratel kepada pengusaha swasta yang namanya cukup dikenal oleh publik Indonesia. Di balik dua orang penguasa ini ada tokoh lain yang juga sudah dikenal dan disebut-sebut sebagai pemain, atau bahkan mafia, yang memiliki kedekatan dengan politisi ternama di Republik.

Tokoh-pengusaha ini yang paling banyak memiliki kepentingan. Sialnya, disebut-sebut, tokoh-pengusaha ini juga selalu memberikan investasi politik kepada lingkaran penguasa Republik. Bahkan rencana penjualan Mitratel ini sudah ada sejak rezim lama, namun sedikit tertunda karena memasuki era transisi. Tak mau kehilangan waktu dan momentun, tokoh-penguasa ini juga menanam investasi lagi kepada lingkaran rezim baru.

Maka pada mulanya, upaya dan rekayasa mereka menjual Mitratel dengan potensi kerugiaan negara sekitar Rp 10 triliun itu berjalan mulus. Sayang, di mata mereka, ada batu kerikil yang mengganjal rencana ini.

Batu kerikil ini, selain tak mau jaringan telekomunikasi dikuasai pihak swasta, juga memang tak mau ada kerugian negara dengan nilai penjualan yang sangat rendah. Lebih-lebih sebenarnya juga disebutkan bahwa beberapa direksi lama sudah mulai dibidik kasus dugaan korupsi.

Namun sepertinya, disebutkan lagi, kepentingan tokoh-pengusaha untuk mencengkeram dan mengambilalih usaha negara ini sudah di ujung ubun-ubun. Berbagai cara pun dilakukan. Maka RUPS digelar: sebagai upaya besar menyingkirkan batu kerikil itu yang menolak penjualan Mitratel. [ysa]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya