Berita

Nusantara

Peluang Pasar Eropa Tengah dan Timur bagi Ekspor Kalimantan Timur

RABU, 15 APRIL 2015 | 14:54 WIB | LAPORAN:

Peluang bisnis di kawasan Eropa Tengah dan Timur terbuka bagi Indonesia, termasuk Kalimantan Timur. Komoditas Indonesia dibutuhkan oleh kawasan tersebut tidak hanya produk non-migas, tetapi juga migas.

Hal tersebut mengemuka dalam dialog bisnis "Menggali Potensi dan Peluang Kerja Sama Sektor Pertambangan dan Komoditas Kalimantan Timur  lainnya  ke Wilayah Eropa Tengah dan Timur" di Kantor Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi UKM Provinsi Kalimantan Timur (14/04).

Acting Kasubdit Ekubang II, Direktorat Eropa Tengah dan Timur Kementerian Luar Negeri Robertus Irawan menyampaikan 22 negara di Eropa Tengah dan Timur merupakan untapped market yang masih terbuka peluangnya untuk digarap. Total nilai perdagangan RI dengan kawasan tersebut pada tahun 2014 mencapai USD 5,17 miliar.


Menurutnya, komoditas Indonesia yang dibutuhkan oleh kawasan ini antara lain CPO, karet alam, rempah-rempah, kopi, teh dan cokelat, termasuk batubara.

"Ukraina membutuhkan batubara dan pasar Rusia terbuka untuk produk perikanan, CPO dan produk fruit and vegetable. Kementerian Luar Negeri siap memberikan fasilitasi untuk penetrasi produk Indonesia," kata Robertus Irawan.

Sementara itu, Kepala Disperindagkop UKM Provinsi Kalimantan Timur H. Ichwansyah mengatakan Kalimantan Timur memiliki potensi sumber daya alam yang cukup banyak dan beragam. Namum pemanfaatan dan pengelolaannya dinilai masih belum maksimal.

"Selain pertambangan, kami sedang mengembangkan sektor-sektor lain seperti pertanian, perkebunan dan infrastruktur," ujar H. Ichwansyah.

Dialog bisnis merupakan langkah untuk mensinergikan upaya bersama antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dan pelaku bisnis dalam memanfaatkan peluang ekonomi di luar negeri.

Dialog terselenggara atas prakarsa Kementerian Luar Negeri RI didukung oleh Disperindagkop UKM Provinsi Kalimantan Timur. Dialog yang dihadiri oleh pejabat terkait pemerintah dan pelaku bisnis di Kalimantan Timur ini sebagai bagian diplomasi ekonomi dalam mendukung program pemerintah untuk meningkatkan target ekspor nasional sebesar 300% pada tahun 2019. [zul]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Berjuang Bawa Bantuan Bencana

Kamis, 04 Desember 2025 | 05:04

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

UPDATE

12 Orang Tewas dalam Serangan Teroris di Pantai Bondi Australia

Minggu, 14 Desember 2025 | 19:39

Gereja Terdampak Bencana Harus Segera Diperbaiki Jelang Natal

Minggu, 14 Desember 2025 | 19:16

Ida Fauziyah Ajak Relawan Bangkit Berdaya Amalkan Empat Pilar Kebangsaan

Minggu, 14 Desember 2025 | 19:07

Menkop Ferry: Koperasi Membuat Potensi Ekonomi Kalteng Lebih Adil dan Inklusif

Minggu, 14 Desember 2025 | 18:24

Salurkan 5 Ribu Sembako, Ketua MPR: Intinya Fokus Membantu Masyarakat

Minggu, 14 Desember 2025 | 18:07

Uang Rp5,25 Miliar Dipakai Bupati Lamteng Ardito untuk Lunasi Utang Kampanye Baru Temuan Awal

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:34

Thailand Berlakukan Jam Malam Imbas Konflik Perbatasan Kamboja

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:10

Teknokrat dalam Jerat Patronase

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:09

BNI Dukung Sean Gelael Awali Musim Balap 2026 di Asian Le Mans Series

Minggu, 14 Desember 2025 | 16:12

Prabowo Berharap Listrik di Lokasi Bencana Sumatera Pulih dalam Seminggu

Minggu, 14 Desember 2025 | 16:10

Selengkapnya