Berita

Pesan Kunci

Pembekuan PSSI Jalan Terang Prestasi Sepakbola Indonesia?

SELASA, 14 APRIL 2015 | 22:51 WIB | OLEH: HENDRI SATRIO

SAYA masih ingat saat 2010 lalu usai Kongres Sepakbola Nasional (KSN) di Malang Jawa Timur, seorang sahabat berkata, hebat sekali para pengurus PSSI itu, walau tidak berprestasi mereka tetap bisa bercokol mengatur organisasi.

Saat itu masyarakat sepakbola berharap besar pada KSN, namun hasilnya tidak sesuai harapan. Imbasnya, saat tulisan ini dibuat peringkat sepakbola Indonesia disalip kesebelasan mantan Provinsi.

Awal minggu ini Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik (KedaiKOPI) meluncurkan hasil polling tentang polemik Sepakbola Indonesia melalui situs opini publik www.uneg2politik.com.


Opsi jawaban paling "galak" meminta Menpora Membekukan PSSI tanpa perlu takut sanksi FIFA meraih suara terbesar dengan 776 suara atau 75,93% dari 1022 suara yang masuk.

Begitu keras sikap pecinta sepakbola pada PSSI.‎ Sikap tersebut mencerminkan adanya rasa frustrasi pada masyarakat karena sepakbola kita jalan di tempat, sarat dengan masalah seperti gaji pemain yang tidak dibayarkan klub-klub, isu match fixing, mafia, timnas tak kunjung berprestasi dan yang paling anyar melorotnya peringkat FIFA dibawah Timor Leste.

Sanksi bisa dijatuhkan FIFA, tapi saya rasa pecinta sepakbola memilih untuk tidak memperdulikannya. Publik sepakbola sepertinya tidak keberatan bila sepakbola Indonesia harus mulai dari nol, patut diduga ini karena masyarakat sudah sangat rindu prestasi dan sudah tidak percaya lagi pada PSSI.

Haruskah PSSI dibekukan? Haruskah politik masuk lebih dalam untuk intervensi PSSI demi prestasi? Apakah tidak ada lagi kesadaran pagi tokoh Sepakbola lawas yang sudah berkarat di PSSI untuk menyerahkan tongkat komando kepada tokoh baru?

Memang mengurus Sepakbola Indonesia tidak mudah, tetapi para pengurus PSSI saat ini sudah diberikan kesempatan dan mereka gagal.

Bisa jadi disanksi FIFA merupakan jalan terang untuk Indonesia. Saat itulah kita bisa bebenah memperbaiki yang salah agar sepakbola Indonesia lebih berjaya.

Penulis adalah Pengamat Komunikasi dan Politik Universitas Paramadina, Pecinta Sepakbola Indonesia


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya