Berita

Nusantara

Jokowi Diminta Tuntaskan Pembangunan Jalan Oksibil-Boven Digoel

SENIN, 13 APRIL 2015 | 02:44 WIB | LAPORAN:

Kondisi geografi Kabupaten Pegunungan Bintang berupa pegunungan dan bukit menyebabkan wilayah ini terisolir. Sehingga, sejumlah komoditas didatangkan melalui transportasi udara dari Jayapura, yang membuat harga melambung tinggi. (Baca: Wah, Harga Seliter Bensin Rp 90 Ribu di Pegunungan Bintang, Papua)

Karena itu, salah satu kabupaten terluar di Papua itu rencananya akan dilalui pembukaan jalan darat Trans-Papua sepanjang 1.500 kilometer. Jika sudah terbuka jalan, Oksibil, ibukota Kabupaten Pegunungan Bintang tersebut akan terhubung dengan Kabupaten Keerom dan Kabupaten Boven Digoel.

Tapi hingga kini, kata Wakil Bupati Pegunungan Bintang, Papua, Yacobus Wayam, rencana pembangunan jalan itu belum sepenuhnya terwujud.


Ruas Oksibil-Boven Digoel sepanjang 210 km mulai dibangun tahun 2006 dan hingga saat ini telah mencapai Distrik Iwur, lebih kurang 60 km dari Kota Oksibil.

"Akses infrastruktur jalan itu sangat penting bagi kami. Kalau jalan itu selesai dibangun hingga Oksibil, maka harga-harga barang tidak akan semahal sekarang, karena kami bisa mendatangkan barang dari Boven Digoel ke Oksibil melalui transportasi darat, tidak lagi pakai pesawat," jelas Yacobus dalam perbincangan dengan wartawan  Jakarta, Minggu (12/4).

Makanya, itu, Yacobus berharap Pemerintahan Jokowi menuntaskan pembangunan ruas jalan Oksibil-Boven Digoel. Dia menegaskan, keberadaan jalan itu penting untuk peningkatan pertumbuhan ekonomi masyarakat, serta berperan signifikan menurunkan harga-harga kebutuhan sehari-hari yang selama ini membebani rakyat.

Kabupaten Pegunungan Bintang memiliki sekitar 120.000 jiwa yang tersebar dalam 34 distrik atau kecamatan. Adapun luas kabupaten yang berbatasan langsung dengan Papua New Guinea tersebut adalah 16.600 kilometer per segi. [zul]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

UPDATE

Denny Indrayana Ingatkan Konsekuensi Putusan MKMK dalam Kasus Arsul Sani

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:30

HAPPI Dorong Regulasi Sempadan Pantai Naik Jadi PP

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:22

Pembentukan Raperda Penyelenggaraan Pasar Libatkan Masyarakat

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:04

Ijazah Asli Jokowi Sama seperti Postingan Dian Sandi

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:38

Inovasi Jadi Kunci Hadapi Masalah Narkoba

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:12

DPR: Jangan Kasih Ruang Pelaku Ujaran Kebencian!

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:06

Korban Meninggal Banjir Sumatera Jadi 1.030 Jiwa, 206 Hilang

Senin, 15 Desember 2025 | 23:34

Bencana Sumatera, Telaah Konstitusi dan Sustainability

Senin, 15 Desember 2025 | 23:34

PB HMI Tegaskan Putusan PTUN terkait Suhartoyo Wajib Ditaati

Senin, 15 Desember 2025 | 23:10

Yaqut Cholil Masih Saja Diagendakan Diperiksa KPK

Senin, 15 Desember 2025 | 23:07

Selengkapnya