Berita

jokowi-jk/net

Kongres PDIP Sukses Bila Jokowi-JK Jalankan Trisakti dan Nawacita

MINGGU, 12 APRIL 2015 | 21:39 WIB | LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI

. Kongres IV PDI Perjuangan dikatakan sukses dan berhasil bila pemerintahan Jokowi-JK menjalankan Trisakti dan Nawacita. Dan bagi PDI Perjuangan, ada dua cara memastikan hal itu yakni mengawal dari luar pemerintahan atau terlibat secara ad hoc ke pemerintahan.

Demikian disampaikan pengajar ilmu politik dan pemerintahan Universitas Padjadjaran, Muradi. Dan menurut Muradi, hal ini dipahami sebab Kongres tidak hanya melahirkan pengurus baru, melainkan juga menekankan perbaikan dan pengasan relasi PDIP dan Presiden Jokowi.

"Penegasan ini penting agar pengurus baru PDI Perjuangan juga berkewajiban untuk menjaga agar relasi dengan pemerintah dapat makin efektif," kata Muradi beberapa saat lalu (Minggu, 12/4).


Dalam konteks itu juga, lanjutnya, bisa dipahami kenapa menjadi penting bagi Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk menegaskan terminologi petugas partai. Tentu saja petugas partai lebih pada penegasan kader-kader partai yang menduduki jabatan strategis di pemerintahan, baik eksekutif maupun legislatif, untuk bekerja dalam skema platform partai yang berbasis pada konstitusi dengan muara untuk mensejahterakan rakyat.

"Artinya, terminologi petugas partai adalah langkah untuk memastikan agar jalan Trisakti dan program Nawacita terimplementasi dalam setiap kebijakan yang dibuat pemerintahan. Dan hal tersebut harus bersifat mengikat kader-kader partai yang menduduki jabatan strategis di pemerintahan baik eksekutif, legislatif maupun jabatan terkait lainnya," ujar Muradi.

Menurut Muradi, tidak bisa dibayangkan jika kemudian partai politik benar-benar lepas untuk mengontrol dan mengawasi agar setiap kebijakan dan programnya berbasis pada platform partai yang menjadi visi dan program yang harus dijalankan. Tentu saja ukuran pengawasan dan kontrol partai terhadap kader yang disebut 'petugas partai' tersebut setidaknya berbasis pada dua cara. Yaitu mengawalnya dalam bentuk substansi dan implementasi program, dan kedua memastikan jalan Trisakti dan Nawacita harus menjadi roh dan basis setiap pengambilan kebijakan dan program.

"Pada cara ini, pada derajat tertentu, PDIP perlu melakukan penekanan dan dimungkinkan menyokong secara ad hoc dengan membuat tim khusus agar presiden lebih memahami arah gerak dari platform partai dengan jalan Trisakti dan Nawa Cita. Atau bisa juga partai menginginkan penyokongan terbuka, yakni sejumlah kader yang dirasakan pantas untuk mengisi posisi strategis sebagai menteri dan atau jabatan strategis lainnya," bebernya.

Berdasarkan pengamatan Muradi, sebenarnya cara yang pertama sudah dilaksanakan, setidaknya sejak Jokowi-JK mulai memerintah. Namun, pengamatannya menunjukkan cara itu masih bisa dibilang gagal membangun konstruksi Trisakti dan Program Nawa Cita.

Kini, tantangannya adalah menunggu PDIP, apakah masih memberikan kesempatan pada kadernya yang menjadi petugas partai, untuk mendesakkan agar segera mengimplementasikan Jalan Trisakti dan Nawacita. Atau kemudian mendesakkan pentingnya melakukan pergantian sejumlah menteri agar kebijakan yang dibuat lebih efektif dengan jalan Trisakti dan program Nawa Cita,

"Dua cara tersebut pada akhirnya menjadi indikator dari keberhasilan pelaksanaan Kongres IV PDI Perjuangan untuk mengelola dan memperbaiki relasi antara partai dengan kader-kadernya, khususnya dengan Presiden Jokowi," demikian Murodi. [ysa]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya