Berita

ilustrasi/net

KONFLIK GOLKAR

Andi Sinulingga: Introspeksilah, Jangan Kambing Hitamkan Pemerintah

MINGGU, 12 APRIL 2015 | 18:34 WIB | LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI

Tidak tepat menuding pemerintah menjadi faktor penyebab konflik internal Partai Golkat. Tuduhan seperti itu adalah bentuk sikap kader Golkar yang tidak mau introspeksi diri dan kemudian mencari kambing hitam saja.

"Konflik Golkar dimulai justru sebelum pemerintahan Jokowi terbentuk," kata Jubir Poros Muda Golkar, Andi Sinulingga kepada redaksi, Minggu (12/4).

Dikatakan, adalah fakta bahwa konflik Golkar merupakan akibat dari pengelolaan partai yang elitis dan cenderung oligarkis. Seandainya pemecatan atas kader-kader muda partai yang mendukung Jokowi-JK pada pilpres tidak dilakukan, maka sesungguhnya konflik Partai Golkar bisa dihindari.


Selain itu, menurutnya, konflik Golkar juga bisa dihindari kalau saja munas dilakukan demokratis dan sesuai jadwal yang disepakati pada rapat pleno DPP Fartai Golkar, dan munas juga tidak dijadikan arena memecat kader dan elite Partai Golkar.

"Seharusnya konflik yang terjadi ini menjadi momentum evaluasi diri bagi semua kader khusunya elite Golkar, bahwa Partai Golkar tidak bisa dikelola dengan cara-cara yang jauh dari kepatutan dan kebiasaan yang terjadi selama ini di Partai Golkar," katanya.

Dikatakan Andi lebih lanjut, Golkar adalah satu-satunya partai yang egaliter, demokratis dan tidak bertumpu pada personalisasi pemimpinnya. Tradisi ini harus terus di pupuk dan disempurnakan. Golkar berubah sesuai dengan tuntutan reformasi dan terus menyesuaikan diri menjadi lebih baik, menjadi partai yg demokratis, egaliter dan mendapat tempat di hati rakyat banyak.

"Karena itu, introspeksi diri lebih baik ketimbang mencari-cari kambing hitam atas konflik yang terjadi. Ini tantangan bagi Golkar untuk menunjukkan bahwa dirinya adalah politisi-politisi yang berkelas, partai yang dewasa, matang dan mudah mengelola konflik menjadi konsensus," tukas Andi.dem]


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya