Hingga saat ini jasad Daeng Koro yang bernama asli Sabar Subagio masih berada dalam kamar pendingin penyimpanan jenazah di RS Bhayangkara Polda Sulawesi Tengah di Palu.
Tampak sejumlah aparat Brimob Polda Sulteng berjaga-jaga di sekitar kamar. Pengamanan diperketat, termasuk untuk wartawan.
"Kami ini hanya menjalani perintah atasan agar siapapun untuk melihat maupun untuk mengambil gambar di sekitar tempat ini harus memperoleh izin terlebih dahulu dari Polda Sulawesi Tengah†tutur salah seorang aparat dari Brimob Polda Sulawesi Tengah yang berjaga, kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Senin (6/4).
Pimpinan teroris di Poso, Daeng Koro tewas dalam adu tembak dengan aparat gabungan Polda Sulteng yang terjadi di Pegunungan Sakina Jaya Desa Pangi Kabupaten Parimo pada Jumat (3/4). Daeng Koro sudah sejak lama jadi buronan kepolisian karena dianggap meresahkan masyarakat di Kabupaten Poso.
Tak tanggung-tanggung, Kapolda Sulteng, Brigjen Pol Idham Azis memilih berkantor di Poso agar bisa memantau pemburuan dua pimpinan teroris Poso, Daeng Koro dan Santoso.
"Saya ditugaskan ke Sulawesi Tengah salah satunya untuk menciptakan rasa aman bagi wilayah Kabupaten Poso dari aksi teror yang sangat meresahkan warga. Karena itu tugas saya untuk mengejar dan menangkap hidup atau mati kelompok pelaku teror Poso Daeng Koro dan Santoso," kata Idham.
Idham memastikan satu pimpinan kelompok teroris di Poso yakni Daeng Koro sudah tewas. Selanjutnya polisi fokus memburu Santoso dan juga pengikut Daeng Koro. "Sebab jika dibiarkan mereka akan terus melakukan aksi teror yang meresahkan warga," imbuhnya.
Pihaknya saat ini masih menunggu hasil tes DNA jasad Daeng Koro. Jika sudah selesai, jelas Idham, jasad Daeng akan diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan.
[wid]