Berita

rmol sumsel

Nusantara

Polisi Amankan 32 Ton BBM Ilegal

KAMIS, 02 APRIL 2015 | 17:52 WIB

. Subdit IV Ditreskrimsus Polda Sumatera Selatan mengamankan 32 ton BBM ilegal, Kamis (2/4) dini hari. BBM itu dibawa menggunakan mobil jenis truk bernomor polisi B 9205 GFU saat melintas di Jalan Ratu Prawira Negara, Kecamatan Iliri Barat I Palembang.

Selain truk, sopirnya Agung juga diamankan polisi untuk dimintai keterangan. Adapun penangkapan nerupakan informasi yang diterima Polisi dari masyarakat.

Kasubdit IV Ditreskrimsus Polda Sumsel, AKBP Suhasto, melalui Kanit 3 Subdit 14, Kompol Tito Dani mengatakan, berangkat dari informasi tersebut, anggota lalu menunggu di lokasi penangkapan dan langsung menghentikan truk saat melintas.


Saat dihentikan, sopir tidak menunjukan surat izin mengangkut BBM. Dia hanya mampu menunjukan SIM, STNK, dan surat izin angkut limbah minyak. Sebab itu, sopir, kenek, dan truk langsung diamankan.

"Sopir punya izin angkut limbah minyak, bukan BBM. Kita duga BBM akan dibawa ke Lampung dan selanjutnya dibawa ke Jawa. Menurut informasi kita, BBM ini dibeli oleh seorang warga Jakarta bernama Kasim (DPO)," kata Tito, seperti diberitakan RMOL Sumsel.

Agung sendiri mengaku bukan sopir resmi dari truk yang dia kendarai. Dia mengklaim cuma disuruh oleh seorang teman saat keduanya bertemu di Lampung.

"Saya disuruh mengangkut limbah minyak di Sekayu. Oleh teman saya, saya diberi surat izin mengangkut limbah yang dikeluarkan oleh PT Sumber Berkat Jaya Mandiri. Saya tidak tahu perusahaan itu ada dimana karena saya baru ini mengendarai truk milik perusahaan tersebut," kata Agung, saat diperiksa penyidik.

Setelah mendapat surat izin, Agung lalu berangkat menuju Sekayu dari Lampung.  Dia bersama seorang kenek bernama Syukur. Agung mengaku berangkat tanpa diberi uang jalan. Dia hanya dijanjikan Rp 1 juta untuk satu kali angkut limbah minyak, Rp 700 ribu untuk dirinya dan sisanya untuk jatah kenek.

Setiba di Sekayu, Agung mengaku tidak melihat proses pemuatan minyak ke tangki truk yang ia kendarai. Saat proses bongkar muat minyak, Agung bersama keneknya istirahat di tempat lain. Sedangkan yang mengisi minyak adalah warga di sana. Agung akan diberi tahu jika tangki truk sudah terisi penuh.

"Sebab itulah saya tidak tahu kalau yang saya angkut ini BBM. Soalnya, saya hanya diperintah megangkut limbah minyak di Sekayu," ujar Agung, yang mengaku tinggal di Banten Tangerang ini. [sam]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

Kapolda Metro Buka UKW: Lawan Hoaks, Jaga Jakarta

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:11

Aktivis 98 Gandeng PB IDI Salurkan Donasi untuk Korban Banjir Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:53

BPK Bongkar Pemborosan Rp12,59 Triliun di Pupuk Indonesia, Penegak Hukum Diminta Usut

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:51

Legislator PDIP: Cerita Revolusi Tidak Hanya Tentang Peluru dan Mesiu

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:40

Mobil Mitra SPPG Kini Hanya Boleh Sampai Luar Pagar Sekolah

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:22

Jangan Jadikan Bencana Alam Ajang Rivalitas dan Bullying Politik

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:19

Prabowo Janji Tuntaskan Trans Papua hingga Hadirkan 2.500 SPPG

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Trio RRT Harus Berani Masuk Penjara sebagai Risiko Perjuangan

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Yaqut Cholil Qoumas Bungkam Usai 8,5 Jam Dicecar KPK

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:47

Prabowo Prediksi Indonesia Duduki Ekonomi ke-4 Dunia dalam 15 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:45

Selengkapnya