WISNU AGUNG PRASETYA
WISNU AGUNG PRASETYA
KEPULANGAN Presiden Jokowi dari Jepang dan Tiongkok membawa Komitmen Investasi Rp 962 triliun. Komitmen yang diperoleh persis seperti pada saat di awal pemerintahan. Sebuah ulangan. Untuk jangka pendek tentu berita baik, capital inflow akan terjadi. Namun dalam jangka panjang kita tahu persoalannya.
Pertama, kita menghadapi problem implementasi. Secara teknis pembangunan infrastruktur menghadapi masalah pembebasan lahan yang hingga kini belum ada terobosan. Kedua, kalau pun dapat disegerakan, sebagian besar belanja modal belum bisa kita sediakan sendiri, artinya akan berisiko besar terhadap ruang fiskal. Ini persetujuan dari sebagian besar analis pasar.
Sementara meski tidak secara keseluruhan, sekarang kita butuh "quick win". Dibutuhkan terobosan, semisal berkaitan dengan pengadaan lahan pembangunan. Saya mendengar justru pemerintah akan menyerahkan kepada pihak ke 3 (swasta) untuk pengelolaannya. Bila benar terjadi, konflik berkelanjutan dan jauh dari solusi ditakutkan akan semakin mengemuka dan sering. Presiden Jokowi sebaiknya segera mendengar dan mendorong agenda ini agar dibicarakan pada semacam Musyawarah Petani Nasional (Peasant Summit). Dari mereka solusi juga bisa didengar, mengingat kepada mereka manfaat pembangunan ditujukan dan kepada mereka sebagian besar pemilik lahan.
Populer
Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21
Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58
Senin, 08 Desember 2025 | 19:12
Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53
Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00
Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03
Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02
UPDATE
Selasa, 16 Desember 2025 | 01:30
Selasa, 16 Desember 2025 | 01:22
Selasa, 16 Desember 2025 | 01:04
Selasa, 16 Desember 2025 | 00:38
Selasa, 16 Desember 2025 | 00:12
Selasa, 16 Desember 2025 | 00:06
Senin, 15 Desember 2025 | 23:34
Senin, 15 Desember 2025 | 23:34
Senin, 15 Desember 2025 | 23:10
Senin, 15 Desember 2025 | 23:07