Berita

effendi simbolon

Tolak Kenaikan Harga, Effendi Simbolon Siap Jadi Ketua Tim Angket BBM

SENIN, 30 MARET 2015 | 05:21 WIB | LAPORAN:

Tidak semua orang PDIP setuju dan manut-manut saja dengan kenaikan harga BBM. Effendi Simbolon adalah salah satu kader Banteng yang getol menolak kenaikan BBM. Bahkan, kali ini dia bersedia menjadi ketua tim angket DPR untuk mempermasalahkan kenaikan BBM kali ini.

Menurutnya, kenaikan harga BBM selama pemerintahan Jokowi itu bertolak belakang dengan sikap PDIP selama masa pemerintahan SBY lalu. Saat itu PDIP selalu gigih menolak setiap ada rencana kenaikan BBM, kenaikan listrik, dan kenaikan gas elpiji. Makanya, di Pemilu 2014 PDIP menjadi pemenang pemilu.

Nah, kenaikan BBM juga listrik dan elpiji di masa pemerintahan Jokowi ini jelas merugikan PDIP. Banyak publik marah dan menyalahkan PDIP atas kenaikan ini.

"Mana untungnya buat PDIP. Malah PDIP yang dirugikan," ucapnya, kepada Kantor Berita Politik RMOL, (Minggu malam, 30/3).

Dia juga menilai, kenaikan harga BBM yang dilakukan pemerintahan Jokowi melanggar UUD dan UU Migas. Dalam UUD dan UU Migas disebutkan dengan jelas bahwa harga BBM tidak boleh diserahkan ke pasar. Harga BBM untuk masyarakat harus mempertimbangkan daya beli masyarakat.

Effendi menjelaskan, pelanggaran ini bisa dipermasalahkan DPR. "Ini cocok dibuatkan hak angket sebab ini menyangkut hajat hidup orang banyak. Jangan ditujukan ke menteri tapi tujukan langsung ke Presiden. Saya siap untuk menjadi ketua tim angketnya,” tegas Effendi.

Namun, Effendi tidak menyalahkan Jokowi sendiri. Dia menilai, pemberlakuan harga pasar untuk BBM lantaran orang-orang di sekeliling Jokowi di Istana juga memiliki paham neolib. Orang-orang yang dia masuk antara lain Menteri BUMN, Menteri ESDM, dan juga Seskab.

"Sejak awal saya prihatin, kok harga BBM dilepas ke pasar. Tapi, mau gimana lagi, orang-orang di sekeliling Jokowi neolib semua yang memang maunya semua harga diliberalkan," tandasnya.  [zul]

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya