Berita

badrodin haiti/net

Hukum

DPR, Jangan Bikin Ribet Pelantikan Badrodin Haiti

JUMAT, 27 MARET 2015 | 20:46 WIB | LAPORAN:

. Masyarakat Indonesia diajak untuk memberi dukungan kepada Komjen Pol Badrodin Haiti sebagai Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri). Ajakan disampaikan ‎oleh Komunitas Masyarakat Pecinta-Kedamaian Indonesia Hakiki (KMP-KIH).

Koordinator KMP-KIH, Fadly Zein mengatakan, calon tunggal Kapolri yang diusulkan oleh Presiden Joko Widodo itu sudah pas menempati posisi tersebut. Dia memiliki kapasitas dan kredibilitas menyelesaikan permasalahan penegakan hukum antara Polri dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Badrodin memiliki rekam jejak bagus dan secara umum telah memenuhi persyaratan yang dibutuhkan untuk menduduki kursi Tri Brata 1. Track record-nya luar biasa, berhasil dengan baik, kaya pengalaman, matang sudah," kata Fadly dalam surat elektronik yang dikirimkan ke redaksi, Jumat (27/3).


Hal yang sama, menurut Fadly, diutarakan oleh puluhan aktivis KMP-KIH dalam aksi demonstrasi yang digelar di depan gedung KPK dan DPR RI, Jakarta, siang hingga menjelang sore tadi.

Dia mengatakan, mantan kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Baharkam) Polri tersebut memenuhi segala aspek persyaratan yang harus dimiliki seorang kepala Polri. Untuk DPR, khususnya Komisi III, diminta untuk membantu kelancaran proses pencalonan Badrodin.

"KMP-KIH meminta Komisi III untuk menyukseskannya. Walaupun memperbaiki surat menyurat, teknislah itu. Itu soal teknis dan jangan bikin ribet. Secara prinsip Badrodin, saya menilai calon yang memenuhi segala aspek persyaratan," terangnya.

Sikap seperti itu, menurut Fadly, menunjukkan bahwa DPR lebih mengedepankan kepentingan politik kelompok dari pada kepentingan rakyat. Duga dia, itu adalah akumulasi dari kekecewaan partai-partai yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih (KMP) atas keputusan pemerintahan Jokowi yang menetapkan kepengurusan Partai Golkar kepemimpinan Agung Laksono yang sah.

"Sosok Badrodin mampu membuat kondusif isu perseteruan antara KPK dan Polri," jelasnya.

Fadly menambahkan kedua lembaga penegak hukum itu baik KPK maupun Polri untuk sama-sama intropeksi diri. Sebab, kata Fadly, tidak satupun lembaga superbody di negara ini.  

"Stop konflik dan politisasi KPK vs Polri. Mulai babak baru untuk perbaikan bersama rakyat Indonesia," demikian Fadly. [sam]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya