Berita

Rencana Ahok Tertibkan Kegiatan di Ajang Car Free Day Didukung

KAMIS, 26 MARET 2015 | 15:54 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Kegiatan Car Free Day (CFD) yang digelar rutin setiap hari Minggu pagi memang sebagai ajang refreshing atau penyegaran secara mental dan fisik bagi warga Jakarta. Selain berolahraga, warga kota juga bisa saling berinteraksi sesama dalam suasana yang segar, tidak dibebani isu-isu politik yang menyita energi.

Demikian disampaikan Ketua Jaringan Kemandirian Nasional (Jaman) Jakarta, Eddy Setiawan, dalam keterangan pers yang diterima redaksi petang ini (Rabu, 26/3).

Namun belakangan, CFD malah dimanfaatkan untuk kegiatan dan kampanye politik. Karena itu dia sepakat wacana penertiban dan akan dikeluarkannya aturan di acara CFD oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki T. Purnama.

"Jadi saya sepakat dengan rencana gubernur Ahok yang akan melarang kegiatan aksi atau kampanye politik di acara CFD, itu sangatlah tepat. Tetapi soal pelarangan terhadap pedagang kecil dan asongan yang berjualan di CFD, saya kurang sepakat."

Menurut Eddy, Pemprov DKI Jakarta harus memberi ruang kepada pedangang kecil dan pengasong yang mencari rejeki. Sebab mereka orang-orang yang berolahraga atau sekadar jalan-jalan di CFD.

"Contohnya warga butuh sarapan atau minum setelah berolahraga. Saya kira kok pedagang-pedagang kecil itu bisa mengerti kalau diberi arahan yang jelas bagaimana menggelar dagangannya," ungkapnya.

Jaman mengusulkan agar para pedagang kecil itu dibina dan ditertibkan saja, diberi izin berjualan di titik-titik tertentu di sepanjang jalur CFD dan hanya boleh berjualan sampai batas waktu tertentu pada hari Minggu pagi itu, semisal hanya sampai jam 10 pagi.

Mereka juga diwajibkan menjaga kebersihan, bila melanggar diberi sanksi yang tegas.

"CFD ini seharusnya bisa jadi ajang yang sehat dan menyenangkan bagi warga Jakarta, plus produktif bagi pedagang kecil, sepanjang mereka dibina agar bisa jaga kebersihan, ketertiban dan kenyamanan kota Jakarta," demikian Ketua Jaman, lembaga pendukung Jokowi-JK pada Pilpres lalu. [zul]

Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

Lolos OTT, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor Gugat Praperadilan Lawan KPK

Jumat, 11 Oktober 2024 | 17:23

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Prabowo Sudah Kalkulasi Chemistry PDIP dengan Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 02:35

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

CEO Coinbase Umumkan Pernikahan, Netizen Seret Nama Raline Shah yang Pernah jadi Istrinya

Kamis, 10 Oktober 2024 | 09:37

UPDATE

Ratusan Organ Relawan Jokowi dan Prabowo-Gibran Bakal Gelar Tasyakuran

Kamis, 17 Oktober 2024 | 19:58

Ekspor Jepang Turun Pertama Kali dalam 10 Bulan, Gara-gara Ini

Kamis, 17 Oktober 2024 | 19:54

Duel UFC 308: El Matador Vs Blessed

Kamis, 17 Oktober 2024 | 19:54

Tak Dipanggil ke Kertanegara, Ace Hasan Nongol di Hambalang

Kamis, 17 Oktober 2024 | 19:29

BUMN Butuh Insan Sadar Berbangsa dan Bernegara

Kamis, 17 Oktober 2024 | 19:17

Digadang jadi Mendag, Budi Santoso Bakal jadi Menteri Jalur Karir

Kamis, 17 Oktober 2024 | 19:08

Jasa Raharja dan BPJS Ketenagakerjaan Sepakat tingkatkan Manfaat Jaminan Kecelakaan

Kamis, 17 Oktober 2024 | 18:46

Taufik Zoelkifli: Tidak Benar PKS Berkhianat

Kamis, 17 Oktober 2024 | 18:40

Pelantikan Presiden 20 Oktober Sesuai Aturan, Jangan Ditolak

Kamis, 17 Oktober 2024 | 18:36

Tak Sampai Malam, Calon-calon Wamen Keluar dari Garuda Yaksa Hambalang

Kamis, 17 Oktober 2024 | 18:20

Selengkapnya