Berita

Pertahanan

Mahasiswa dan Pelajar NU: ISIS Pengecut!

MINGGU, 22 MARET 2015 | 11:59 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Kelompok garis keras ISIS menjadi ancaman serius bagi keutuhan NKRI dan nilai-nilai keislaman di tanah air.

Mahasiswa yang tergabung dalam Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Semarang, Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kota Semarang melakukan aksi sekaligus mimbar terbuka di acara car free day di Kawasan Bundara Air Mancur Jalan Pahlawan, Kota Semarang, Jawa Tengah (Minggu, 22/3).

Selain dari mahasiswa yang menyampaikan orasi sebagai bentuk penolakan mereka terhadap ISIS untuk berkembang di Kota Semarang, sejumlah masyarakat umum juga turut menyampaikan kegelisahan mereka terhadap ISIS.

Aksi teaterikal yang dilakukan juga berhasil menyedot perhatian masyarakat. Dalam aksinya, mereka menggambarkan betapa kejamnya ISIS dengan melakukan pembunuhan terhadap orang-orang tak berdosa. Mereka juga mengumpulkan tanda tangan masyarakat sebagai bentuk nyata masyarakat mengutuk ISIS. Selama sekitar 3 jam, mereka berhasil mengumpulkan tanda tangan sebanyk 1.967.

"Kekejaman dan ideologi ISIS tidak mencerminkan dasar-dasar dan sendi-sendi negara yaitu Pancasila dan UUD 1945," kata Koordinator Aksi PMII Cabang Kota Semarang, Amri Zarois.

Lebih lanjut Amri menegaskan dalam orasinya, ISIS sangat bertentangan dengan ajaran Islam. Ketiga organisasi di bawah payung NU itu pun mengutuk keras tindakan ISIS yang melakukan pembunuhan, penjarahan dan pemberontakan.

"Islam tidak ada paksaan, Islam tidak mengenal kekerasan karena seandainya Allah menghendaki semua memeluk seperti agama yang kita kehendaki, Allah maha mampu. Justru gerakan ISIS melukai dan mencoreng nilai-nilai Islam itu sendiri," terangnya.

"Dia seperti pengecut yang memerangi sesama muslim dan berdampak pada takutnya orang-orang Eropa, Afrika dan seluruh manusia sejagat semesta ini untuk memeluk Islam. Mereka melihat tontonan berhari-hari di media. Memperlihatkan Islam penuh dengan darah, pembantaian, pemerkosaan dan lainnya," tambah Amri dalam orasinya.

Seperti dari keterangan mereka, aksi dan mimbar terbuka lalu ditutup dengan membakar bendera ISIS sebagai perwujudan nyat kutukan. Pembakaran bendera tersebut diiringi menyanyikan lagu Indonesia Raya dan shalawat. [rus]

Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

Selebgram Korban Penganiayaan Ketum Parpol Ternyata Mantan Kekasih Atta Halilintar

Senin, 07 Oktober 2024 | 14:01

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

UPDATE

TB Hasanuddin Kritik Raffi Ahmad Pakai Seragam TNI: Ada Aturannya!

Kamis, 10 Oktober 2024 | 07:48

Prabowo Harus Buktikan Betul-betul Bentuk Zaken Kabinet

Kamis, 10 Oktober 2024 | 07:38

Ketum Garuda Diduga Aniaya Wanita Pernah Gagal Nyaleg Lewat Gerindra

Kamis, 10 Oktober 2024 | 07:31

Hujan Ringan Diperkirakan Basahi Jakarta

Kamis, 10 Oktober 2024 | 07:17

Bambang Haryo Tinjau Pembangunan Terminal Internasional Bimoku

Kamis, 10 Oktober 2024 | 06:50

Bahlil Diminta Serius Menata Ulang Aturan Pemanfaatan EBT

Kamis, 10 Oktober 2024 | 06:20

Dukung Program Makanan Bergizi, KKP Gerilya Protein Ikan

Kamis, 10 Oktober 2024 | 05:50

Danjen Kopassus Pimpin Sertijab Sejumlah Posisi Strategis

Kamis, 10 Oktober 2024 | 05:25

Indonesia Ajak Negara Asia Pasifik Mitigasi Perubahan Iklim

Kamis, 10 Oktober 2024 | 04:58

Mbak Ita Optimis Gelaran Sembiz Mampu Gaet Banyak Investor

Kamis, 10 Oktober 2024 | 04:30

Selengkapnya