Berita

Marzuki Alie

Wawancara

WAWANCARA

Marzuki Alie: Aklamasi Itu Bulat 100 Persen, Kalau Tidak Ya Ada Kompetisi

KAMIS, 19 MARET 2015 | 09:36 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Kelompok yang menginginkan pemilihan melalui voting merasa kesulitan mencari tokoh yang bisa mengimbangi dan berani bertarung dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Pada umum tokoh di par­tai berlambang mercy itu enggan berhadapan dengan SBY.

Di antara tokoh Demokrat yang dianggap berani 'bertarung' dengan SBY pada kongres Mei mendatang hanya Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Marzuki Alie. Tapi bekas ketua DPR itu saat diwawancara Rakyat Merdeka, kemarin, masih belum bersikap.

Saat ditanya soal kesediaannya dicalonkan sebagai Ketua Umum Partai Demokrat, Marzuki Alie bilang tengah 'happy' dengan kerjaan sekarang.


"Saya ngurusin pendidikan, mulai dari SD sampai pascasarjana, selain punya pesantren, juga ada usaha," paparnya.

Berikut kutipan selengkap­nya:

Anda masih tertarik dengan dunia politik kan?

Ya. Saya masih ingin tetap mengabdi di dunia politik. Kalau soal jabatan itu amanah. Tetap siap menjalankannya jika dim­inta oleh pemilik suara.

Bukankah Forum Komunikasi Pendiri dan Deklarator (FKPD) Partai Demokrat men­dukung Anda?

Siapa saja boleh mendukung. Tapi yang menentukan itu suara dari bawah, yang punya hak suara. Tapi kalau wacana, ta­waran itu boleh-boleh saja. Tapi kuncinya tetap pada pemilik suara.

Sejauh ini, apa tidak ada dukungan dari bawah?

Saya tidak tahu. Saya tidak komunikasi. Soalnya saya se­dang happy kok dengan kerjaan sekarang.

Artinya Anda tidak men­calonkan diri, tapi kalau di­calonkan tentu siap?
Nggak ada kata siap dan ng­gak siap. Pokoknya itu semuanya tergantung kepada pemilik suara. Nggak usah berandai-andai.

Ada kelompok yang meng­inginkan pemilihan ketua umum secara aklamasi?
Nggak apa-apa, kalau akla­masi kan berarti seluruh daerah setuju. Kalau mereka setuju, mereka punya hak suara, apa yang salah dengan aklamasi. Tapi mekanisme diikuti.

Apa itu?
Mekanisme itu kan ada pendaftaran, pencalonan. Kalau 100 persen mencalonkan, ya aklama­si. Tapi kalau tidak sampai 100 persen berarti ada kompetisi, kan begitu.

Bukankah Demokrat har­us menjunjung tinggi asas Demokrasi?
Demokrasi itu kan suara rakyat, suara yang memiliki hak suara. Kalau mereka semuanya sepakat, itu kan aklamasi na­manya.

Kalau aklamasinya dipak­sakan?

Nah itu lain lagi namanya. Dipaksakan itu tentu salah. Pak SBY tidak akan melaku­kannya.

Sebab, beliau berpesan janganada pemaksaan, harus dari bawah, harus benar-benar keinginan kader, itu kan pesan beliau.

Perolehan suara Demokrat terjun bebas dalam pileg lalu, apa harapan Anda terhadap kongres mendatang?
Siapa pun nanti yang terpilih hendaknya menyiapkan kader, memberi pelatihan secara ber­jenjang, secara berkelanjutan, sampai mereka betul-betul siap untuk menjadi pejabat publik.

Nggak mengejar target me­nang dalam Pileg 2019?
Menang itu adalah bagian dari orang-orang yang telah kita tempatkan tadi. Orang-orang terbaik yang berbuat untuk kepentinganrakyat, demi kepent­ingan negara.

Kaderisasi itu prioritas yang perlu ditangani?

Ya. Kalau kita tidak melaku­kan kaderisasi, menyiapkan pemimpin-pemimpin, apa jadin­ya nanti kalau menang pemilu dan pilkada tapi yang terpilih yang korup. ***

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya