Apakah ini pertanda bekas Ketua Umum Partai Golkar itu akan mengakhiri karier poliÂtiknya yang selama ini cukup dikenal sebagai politisi lihai.
Menangapi hal itu, Akbar Tandjung tidak mempermasalahÂkan dirinya tidak masuk dalam kepengurusan Partai Golkar kubu Agung Laksono.
"Masalah ini belum selesai. Tunggu dulu keputusan dari pengadilan. Ini masih status quo. Apalagi, Pak Aburizal Bakrie akan menempuh jalur hukum, dan yakin akan menang," tegas Akbar Tandjung kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Berikut kutipan selengkapÂnya;
Banyak loyalis Aburizal Bakrie loncat ke Kubu Agung Laksono? Saya sih tidak bisa berbuat apa-apa, tidak bisa melarang-larang. Mungkin mereka berÂpikir Agung itu dapat dukungan dari pemerintah. Untuk itu merÂeka mencari aman. Ingin eksis secara politis. Mungkin mereka mengira ke depan itu seolah-olah Agung yang menjadi pimpinan resminya Partai Golkar.
Sikap Anda bagaimana? Saya sih sesalkan kenapa ngÂgak ikuti dulu proses hukum. Putusan hukum itu nantinya yang menjadi acuan. Kalau suÂdah ada putusan hukumnya kan sudah jelas.
Wakil Ketua MPR Mahyudin bergabung dengan kubu Agung Laksono, tanggapan Anda? Saya nggak tahu apa perÂtimbangan mereka bergabung dengan kubu Agung. Sabtu lalu saya bertemu Pak Mahyudin, tapi nggak menyampaikan akan bergabung dengan Agung.
Bagaimana karier politik Anda ke depan? Saya sendiri yang akan meÂnentukan ke depan karier politik saya bagimanana. Saya pasti tidak berpikir keluar dari Golkar. Saya akan terus ada di lingkaran keluarga besar Golkar. Jabatan itu bukan tujuan, tapi yang pentÂing bisa memberikan pemikiran untuk memperkuat Golkar ke depan.
Apa yang bisa Anda perÂbuat? Banyak yang bisa dilakukan. Yang jelas, untuk saat ini saya prihatin betul dengan kondisi Golkar. Makanya saya sudah memberikan saran agar diaÂkananya Munas Rekonsiliasi, supaya bisa melakukan konÂsolidasi secara nasional dan menyelesaikan konflik yang ada, dan bisa menyiapkan agenda politik yaitu Pilkada serentak.
Apa Anda tidak kecewa tidak masuk dalam kepenguÂrusan yang disampaikan ke Kemenkumham? Saya nggak masalah nggak ikut di kepengurusan Partai Golkar itu. Saya yakin kader Golkar menganggap saya tetap sebagai tokoh Golkar yang telah berbuat sesuatu untuk partai ini, terutama di era reformasi.
Saat Anda bertemu Aburizal Bakrie, apa saja yang dibiÂcarakan? Pak Aburizal akan menempuh jalur hukum, dan menyampaikan ke kami punya optimisme yang tinggi akan menang. Mudah-mudahan langkah hukum itu berhasil.
Sebagai partai besar yang sudah lama berkiprah, kok kondisinya menyedihkan? Ya, memang sangat menyediÂhkan. Partai Golkar mempunyai sejarah dan pengaruh panjang dalam politik. Punya strukÂtur lengkap dengan didukung sumber daya manusia yang memiliki kualifikasi mumpuni dan handal. Tapi kenyataannya terjadi konflik. Ini berarti terjadi penurunan. ***