Tim Penyelamat PDIP Provinsi Bengkulu Jailani Waris dan Ismael Saleh mengancam akan melaporkan Ketua Bidang Rekrutmen dan Kaderisasi DPP PDIP Idham Samawi ke Polda Bengkulu.
Karena Idham telah melakukan intimidasi terhadap peserta forum saat memimpin musyawarah pemilihan dalam Konferensi Daerah (Konferda) Rabu kemarin. Sehingga anggota Komisi IX DPR RI Elva Hartati, yang bersaing dengan Jailani Waris dan Ismael Saleh, menang dan kembali menjabat sebagai Ketua DPD PDIP Provinsi Bengkulu.
Kuasa hukum mereka, Ahmad Tarmizi Gumay, menjelaskan, dalam proses musyawarah pemilihan Ketua DPD PDIP Provinsi Bengkulu, Idham yang memimpin forum melontarkan bahasa yang terkesan ancaman. Idham mengatakan, apabila ada yang protes atas proses pemilihan itu akan dipecat dari kader PDIP.
Dia juga menjelaskan, proses pemilihan itu cacat hukum. Sebab, dalam musyawarah pemilihan saat itu suara yang mendukung Elva Hartati hanya satu orang. Sedangkan yang mendapatkan dukungan yang lebih banyak dari setiap Dewan Pimpinan Cabang (DPC) adalah Ismael Saleh.
"Dimana-mana dalam musyawarah yang diputuskan oleh pimpinan sidang atau forum mengacu atau berpedoman pada suara forum yang lebih mayoritas bukan minoritas. Dalam musyawara itu Elva hanya didukung satu orang sedangkan calon lain lebih. Namun kenapa yang diputuskan menang oleh pimpinan musyawarah adalah Elva," ujar Tarmizi kepada
RMOL Bengkulu tadi pagi (Jumat, 13/3).
Sementara itu, Ketua Tim Penyelamat PDIP Provinsi Bengkulu Jailani Waris menegaskan pihaknya masih melakukan konsolidasi dalam beberapa hari ke depan akan menyusun laporan untuk disampaikan ke Polda Bengkulu.
"Kita sangat kecewa dengan sikap politisi DPP yang menunjukkan proses demokrasi yang dia terapkan di Bengkulu. Dengan kejadian ini kita menilai demokrasi PDIP Bengkulu mundur. Untuk langkah kedepan tidak hanya upaya hukum akan tetapi kita akan melapor ke pada Ketua Umum ibu Megawati terkait sikap yang ditunjukkan pengurus pusat tersebut,†tutup Jailani.
[ogimansyah/sim/bkl/owh]