Berita

hendri satrio

Pesan Kunci

Hadiah Rp 1 Triliun dan Wiraswasta Parpol

SELASA, 10 MARET 2015 | 11:25 WIB | OLEH: HENDRI SATRIO

WACANA Parpol akan menerima "hadiah" Rp 1 triliun mengemuka beberapa hari belakangan.

Adalah Menteri Dalam Negeri yang juga kader PDIP yang membawa usulan ini ke permukaan. Menteri Tjahjo berdalih besarnya bantuan negara untuk 10 Parpol dengan total sebesar Rp 13,17 miliar tidak mencukupi.

Tjahjo menambahkan bahwa dana Rp 13,17 miliar dinilai tidak cukup untuk meningkatkan  kualitas demokrasi dan mencegah korupsi. Untuk itu bantuan pun diwacanakan naik masing-masing menjadi Rp 1 triliun.  

Wapres Jusuf Kalla terkejut mendengar wacana itu. Saat ia menjadi Ketua Umum Golkar partainya hanya menerima Rp 2 miliar.

"Rp 1 triliun per partai? Wah!" kata Jusuf Kalla (Kompas, 10 Maret 2015).

Bantuan untuk Parpol memang mungkin dibutuhkan. Tapi bila disampaikan dengan 2 pesan kunci tadi, pasti komentar Menteri Tjahjo akan rawan kontroversi dan polemik, terutama alasan pemberian bantuan ini untuk mencegah korupsi.

"Nggak ada hubungannya anggaran besar dengan perilaku tidak korupsi"

Masalah waktu penyampaian ide "hadiah" juga harus dipertimbangkan Menteri Tjahjo untuk mengurangi tingkat sensitivitas isu ini.

Bayangkan saja, Tjahjo menyampaikan wacana bantuan untuk Parpol saat harga beras, harga bahan bakar minyak dan harga barang kebutuhan lainnya sedang naik melambung tinggi.

Setiap Parpol harus menunjukkan niat baik dan kerja nyata bagi rakyat dengan jujur serta tanpa korupsi dulu baru bicara menaikkan bantuan. Citra Parpol yang dekat dengan korupsi bukanlah isapan jempol belaka.

Rp 1 triliun per partai..., hmm ini jumlah yang menggiurkan. Mungkin kelak ada wiraswasta bidang parpol..

Atau ada sekolah pendirian Parpol karena dijanjikan dana yang fantastis dan kemungkinan besar akan naik setiap 5 tahunnya.

Meminjam kata dari JK, "Rp 1 triliun per partai? Wah!"

Penulis adalah pengamat komunikasi politik Universitas Paramadina

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

KSST Yakin KPK Tindaklanjuti Laporan Dugaan Korupsi Libatkan Jampidsus

Jumat, 24 Januari 2025 | 13:47

UPDATE

Presiden Prabowo Puji Mentan Amran atas Pengendalian Pertanian yang Sangat Baik

Senin, 03 Februari 2025 | 21:39

Alasan Komisi IX DPR dan Kepala Badan Gizi Nasional Rapat Tertutup

Senin, 03 Februari 2025 | 21:25

Fakta di Balik Aksi Bandar Narkoba yang Ngaku Setor Rp 160 Juta ke Polisi

Senin, 03 Februari 2025 | 21:17

Lima Polisi Bakal Jalani Sidang Etik Kasus Pemerasan Anak Bos Prodia

Senin, 03 Februari 2025 | 21:00

Bahlil Jegal Warung Kecil, Rakyat Menderita, Prabowo Dikhianati?

Senin, 03 Februari 2025 | 20:53

Demokrat Soroti Munculnya LPG 3 Kg Warna Pink: Jangan Sampai Kuning Kalah

Senin, 03 Februari 2025 | 20:49

Inspeksi Coretax, Airlangga Tak Mau Penerimaan Negara Terganggu

Senin, 03 Februari 2025 | 20:49

Ketua Umum PB IMSU Apresiasi Agus Andrianto Copot Petugas Korup

Senin, 03 Februari 2025 | 20:43

Brimob Polda Jateng Panen 9 Ton Jagung Dukung Ketahanan Pangan

Senin, 03 Februari 2025 | 20:42

Launching MBG di Jatim, Zulhas Serahkan Gapok untuk Siswa Yatim Piatu

Senin, 03 Februari 2025 | 20:39

Selengkapnya