Sebelum konflik KPK-Polri, sempat beredar kabar penÂcalonan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) akan dilakukan berbarengan dengan calon Kapolri.
Namun hingga kini tidak terÂdengar lagi kabar pembahasan mengenai calon orang pertama di BIN tersebut.
Menanggapi hal itu, Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Sutiyoso yang disebut-sebut sebagai calon Kepala BIN menÂgatakan, hak prerogatif Presiden Jokowi kapan dibahas mengenai calon Kapolri.
"Kita tunggu saja siapa yang dipilih Presiden menjadi calon Kepala BIN," kata Sutiyoso kepada Rakyat Merdeka yang diÂhubungi via telepon, kemarin.
"Kita tunggu saja siapa yang dipilih Presiden menjadi calon Kepala BIN," kata Sutiyoso kepada
Rakyat Merdeka yang diÂhubungi via telepon, kemarin.
Sebelumnya Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Tedjo Edhy Purdijatno menyebutkan, Sutiyoso menjadi kandidat calon kepala BIN bersama dengan tiga orang lainnya, yaitu politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Tubagus Hasanuddin, mantan Wakil Kepala BIN As'ad Ali, dan manÂtan Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin.
Berikut wawancara selengÂkapnya dengan Sutiyoso; Anda disebut-sebut sebagai calon Kepala BIN dan sebagai pemimpin parpol pendukung pemerintah, masak nggak tahu perkembangan pencaloÂnan itu?Saya sungguh tidak tahu keÂnapa Presiden Jokowi belum memilih calon Kepala BIN. Kita tunggu saja.
Apa Presiden khawatir bisa terjadi konflik lagi setelah pencalonan itu?Saya sungguh tidak tahu ini. Benar tidak tahu apa penyebabÂnya belum memilih calon Kepala BIN.
Nama Anda disebut-sebut sebagai calon kepala BIN, apa komentarnya?Ya memang, tapi banyak juga kan calonnya. Kalau dipercaya, ya terima kasih. Tentu akan perÂbuat apa yang saya bisa. Tapi itu kan semua tergantung Presiden. Kita lihat saja nanti.
Kalau dipercaya menjadi Kepala BIN, apa yang akan dijalankan?Lihat nantilah.
Kriteria untuk menjadi Kepala BIN itu harus apa sih?Yang pasti harus mempunyai latar belakang intelijen.
Apa hanya itu?Ini ruang lingkupnya sangat luas, sehingga calon Kepala BINharus pandai berkomunikasi dengan banyak pihak.
Apakah KIH masih kompak mendukung Presiden?KIH kompak sekali, tidak terpecah dalam menyikapi keÂbijakan Presiden.
Tapi Presiden masih meminta pendapat KIH dalam mengamÂbil kebijakan yang strategis? Ya, kita memberikan saran, pendapat dan masukan kepada Presiden. Tapi itu semua tergantung kepada Presiden. Sebab, beliau meÂmutuskan kebijakan tersebut.
Bagaimana Kegiatan KIH?Kita sering silaturahmi, sekiÂtar satu bulan sekali rapat, dan tempatnya bergantian di tempat kita masing-masing. Itu permintÂaan Mbak Mega.
Bukankah Mega sibuk menyiapkan Kongres PDI Perjuangan?Ya, Mbak Mega memang sering ke Bali untuk menyiapÂkan kongres PDI Perjuangan. Meski begitu komunikasi kita tetap solid.
O ya, sekarang marak soal pembegalan nih, komentar Anda?Kini mereka makin berani. Kepolisian jangan ada komÂpromi lagi lah gitu. Kita harus melakukan tindakan tegas yang konkrit yang tegas.
Apa perlu Bantuan TNI?Bisa saja TNI diminta memÂbantu Kepolisian jika memang diperlukan.
Masyarakat resah dengan kasus pembegalan itu, kenapa Kepolisian nggak bisa tuntas menanganinya?Saya kira Kepolisian lebih serius lagi menangani kasus itu. Lakukan tindakan nyata dan pencegahan di tempat-tempat rawan. Tentu itu dilakukan secara terbuka maupun secara tertutup. ***