Setahun sudah pesawat Malaysia Airlines MH370 hilang dalam perjalanan dari Kuala Lumpur menuju Beijing, Republik Rakyat China. Sejauh ini belum ada tanda-tanda mengenai nasib pesawat berikut 239 awak dan penumpang pesawat Boeing 777 itu.
Upaya pencarian telah dilakukan dengan melibatkan sejumlah negara, dan mencakup wilayah yang cukup luas hingga ke perairan Australia. Tetapi MH370 seperti hilang ditelan bumi. Tidak ada puing pesawat yang ditemukan berserakan di atas tanah atau mengambang di lautan. Juga tidak ada sinyal sekecil apapun dari dasar lautan.
MH370 terbang malam ke Beijing, dan sempat balik ke arah Kuala Lumpur sekitar satu jam setelah penerbangan. Setelah itu, jejaknya tak diketahui lagi.
Sejauh ini ada sejumlah teori yang berusaha menjelaskan apa yang terjadi dengan pesawat itu. Dari sekian banyak teori, ada empat yang paling mengemuka.
Pertama, teori sang pilot bunuh diri.
Dua pilot yang menerbankan pesawat itu adalah Kapten Zaharie Ahmad Shah dan Kopilot Fariq Abdul Hamid.
Suara Zaharie masih terdengar jelas saat pesawat tinggal landas. Tetapi, dia sama sekali tidak memberikan informasi apapun saat pesawat berada di atas perairan Vietnam.
Varian dari teori ini memperkirakan salah seorang dari kedua pilot itu melumpuhkan rekannya. Lalu membawa pesawat ke akhir cerita, menjatuhkan pesawat bersama dirinya dan semua awak plus penumpang.
Teori ini didukung oleh antara lain, Mark Weiss, seorang pensiunan pilot American Airlines yang berpengalaman menerbangkan Boeing 777.
Tetapi CEO Malaysian Airlines Ahmad Jauhari Yahya tentu membantah spekulasi itu.
Weiss juga menduga, bisa jadi ada tamu yang berkunjung ke kokpit. Tamu inilah yang mungkin ingin bunuh diri bersama pesawat.
Laporan menyebutkan, bahwa dalam sebuah penerbangan di tahun 2011, Kopilot Hamid yang masih berusia 27 pernah mengundang seorang wanita ke kokpit.
Mengundang orang lain ke kokpit adalah tindakan yang sangat berbahaya, ujar Weiss.
Tetapi teori ini pun terbantahkan oleh penelitian yang dilakukan sebulan setelah kecelakaan.
Teori yang paling banyak peminatnya adalah teori pembajakan. Teori ini didukung analis politik Peter Bergen. Menurutnya, saat membajak sebuah pesawat, pembajak menyembunyikan motif sampai tujuan mereka tercapai seperti dalam peristiwa 9/11 di New York.
Teori lain yang tak kalah spektakuler adalah pesawat didaratkan di Kazakhstan tanpa bisa diketahui oleh radar dan alat pemantau apapun.
Adapun teori paling sederhana dan dinilai sebagai yang paling mungkin terjadi mengatakan, MH370 mengalami kerusakan mesin yang serius dan meledak dengan begitu hebat, menghancurkan segalanya.
Pakar penerbangan Jim Tilmon termasuk yang mendukung teori ini. Menurutnya, kerusakan mesin yang fatal itu kemungkinan disebabkan kegagalan listrik.
[dem]