Berita

foto:ap

Nusantara

Politisi Uni Eropa Dilarang Hadiri Pemakaman Nemtsov

RABU, 04 MARET 2015 | 14:37 WIB

Pemakaman politisi oposisi Rusia, Boris Nemtsov yang berlangsung di ibukota Moskow, dihadiri ribuan pelayat.

Di tengah guyuran salju, mereka bersabar antri untuk melihat peti mati Nemtsov prosesi pemakaman di Troyekurovskoye.

Antrian  mengular panjang di sekitar taman, bukit dan tepat di Jalan Garden Ring Moskow. Mereka juga membawa bunga dan menyalakan lilin, seperti yang dimuat dalam BBC (Rabu, 4/3)


"Dia adalah sinar cahaya kami," kata Valentina Gorbatova, warga Rusia berusia 80 tahun. "Dengan bantuannya, saya pikir Rusia akan bangkit dan menjadi negara yang kuat. Ini adalah impian semua orang progresif di Rusia."

Mantan Perdana Menteri Inggris John Major, yang berada di Moskow untuk memberikan penghormatan, menyerukan investigasi secara penuh dan transparan terkait pembunuhan Nemtsov.

Sementara itu, beberapa politisi Uni Eropa dan pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny dilarang untuk menghadiri pemakaman.

Namun beberapa jam kemudian, Navalny menuduh pihak berwenang Rusia bertanggung jawab terhadap pembunuhan tersebut.

"Saya percaya bahwa Nemtsov dibunuh oleh anggota pemerintah  atau organisasi pro-pemerintah (termasuk Vladimir Putin)," kata Navalny yang kini tengah menjalani hukuman 15 hari penjara.

Dugaan lainnya dia bahwa Nemtsov telah dibunuh atas perintah pejabat di wilayah Yaroslavl, wilayah yang sedang diselidiki oleh Nemtsov karena kasus korupsi.

Anggota parlemen Latvia untuk Uni Eropa, Sandra Kalniete, mengatakan bahwa ia dilarang masuk ke Rusia tanpa alasan yang jelas. Ia telah menunggu selama dua jam di bandara Sheremetyevo, sebelum akhirnya ditolak untuk memasuki Moskow. Bogdan Borusewicz, anggota senat Polandia, juga dilarang memasuki Rusia untuk menghadiri acara pemakaman karena adanya penolakan visa.

Borusewicz diketahui berada di daftar nama pejabat Polandia yang dilarang bepergian ke Rusia. Daftar nama tersebut dibuat setelah Uni Eropa menjatuhkan sanksi pada Rusia atas keterlibatannya di Ukraina.[mhs2/wid]

Populer

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Polres Tangsel Diduga Gelapkan Barbuk Sabu 20 Kg

Minggu, 21 Desember 2025 | 02:07

Pemberhentian Ijeck Demi Amankan Bobby Nasution

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:42

Indonesia, Negeri Dalam Nalar Korupsi

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:05

GAMKI Dukung Toba Pulp Lestari Ditutup

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:00

Bergelantungan Demi Listrik Nyala

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:45

Komisi Percepatan Reformasi Polri Usul Polwan Dikasih Jabatan Strategis

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:19

Putin Tak Serang Negara Lain Asal Rusia Dihormati

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:05

Ditemani Kepala BIN, Presiden Prabowo Pastikan Percepatan Pemulihan Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:38

Pemecatan Ijeck Pesanan Jokowi

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:21

Kartel, Babat Saja

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya