Berita

Partai Demokrat

Wawancara

WAWANCARA

Boyke Novrizon: Partai Demokrat Baru Bangkit, SBY Dibutuhkan Sampai 2020

RABU, 04 MARET 2015 | 08:41 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Kongres Partai Demokrat belum ada kepastian, apakah dilaksanakan Maret ini atau Mei mendatang. Yang jelas, Susilo Bam­bang Yudhoyono (SBY) masih di­harapkan memimpin partai berlambang bintang mercy itu sampai 2020.

Dukungan kepada SBY tidak hanya dari pengurus partai, tapi juga sayap ormas partai. Misalnya yang tergabung dalam Anak Muda Demokrat (AMD) telah menyatakan men­dukung terhadap presiden RI pe­riode 2004-2009 dan 2009-2014 di kongres mendatang.

"Sebagai tokoh pemersatu, Pak SBY masih sangat dibutuh­kan memimpin partai ini sampai 2020," kata Ketua Umum AMD, Boyke Novrizon, Apalagi, lanjut Pengurus Harian DPP Partai Demokrat itu, Edhie Baskoro Yuhdoyono alias Ibas yang kini menjabat Sekjen Partai Demokrat juga belum berniat menjadi orang nomor satu di partai beratribut serba biru itu.


"Ibas masih menghendaki Pak SBY memimpin Partai Demokrat sampai 2020," ujarnya.

Kepada Rakyat Merdeka, awal pekan ini (2/3) di Jakarta, Boyke membeberkan perkembangan kongres Partai Demokrat:

Ibas dianggap figur peng­ganti SBY, komentar Anda?
Ibas tidak berniat untuk maju. Saya tidak pernah mendengar langsung Ibas ingin memimpin Demokrat. Putra dari trah Cikeas ini masih mempercayakan Partai Demokrat dipimpin Pak SBY dalam situasi politik saat ini.

Kenapa AMD dukung SBY?
Sebagai sayap ormas Demokrat, figur atau ketokohan beliau masih sangat dibutuhkan sebagai perekat para kader, par­tai, ormas maupun masyarakat.

Kira-kira SBY mau?
Saya yakin beliau bersedia. Mayoritas pengurus partai, mu­lai DPP, DPD, DPC dan ormas Demokrat sepakat menginging­kan Partai Demokrat dipimpin kembali oleh SBY. Sebab, partai ini menjadi besar karena ketokohannya.

Figur SBY di mata AMD seperti apa?
Pemimpin cerdas kharismatik dan berkarakter yang menga­jarkan kami pendidikan yang beretika, moral dan kesantunan dalam berpolitik dalam situasi apapun.

Loyalitas terhadap sayap partai, bagaimana?
Sangat loyal, khususnya dalam memberikan pendidikan politik yang santun dan bere­tika. Perhatian dan peran beliau untuk AMD dan organisasi sayap Partai Demokrat lainnya sangat baik.

Bukakah SBY disarankan jadi king maker saja?
Belum saatnya SBY melepas partai ini, karena Partai Demokrat baru bangkit dan bangun dari keterpurukan, se­hingga membutuhkan seorang pemimpin yang berjiwa perekat dan pemersatu yang kuat dan berpengalaman.

Banyak kader Demokrat terseret korupsi?
Ini kegagalan kita semua sebagai kader Partai Demokrat. SBY tidak pernah mengajarkan kadernya untuk korupsi, tapi beliau memberikan pendidikan etika, moral dan kesantunan yang selalu diajarkannya. Maka itu, kepemimpinannya masih sangat dibutuhkan untuk membangkitkan kembali semangat perjuangan par­tai di Pemilu 2019.

Perlu adanya regenerasi?
Dalam satu organisasi re­generasi itu sangat penting. Tapi harus dilihat dulu kondis­inya. Kalau Demokrat secara organisasi sudah matang dalam managerial, visi dan misi serta kader sudah mapan dalam men­erapkan kemampuan berpolitik, regenerasi kepemimpinan bisa dilakukan kepada kader terbai­knya. Artinya, semua kader tetap memiliki hak untuk men­calonkan diri.

Harapan Anda jika SBY terpilih ?
Saya bisa terus berkontribusi membesarkan Partai Demokrat ke depan. Dari 2004 saya sudah mengabdi dan mendapatkan ilmu, pengalaman, nilai-nilai kebersamaan, bentuk loyalitas, kesetian dan pengabdian dalam oragnisasi secara penuh.

AMD sangat loyal pada SBY?
Kami bersama sayap ormas lainnya sudah mengawal SBY dalam pemerintahan selama sepuluh tahun. Saya akan terus mengabdi dan berjuang bersama beliau dan Partai Demokrat.

Kinerja Jokowi di mata AMD bagaimana?
Program Revolusi Mental, dan Visi serta Misi Nawacita yang digaungkan Jokowi masih belum jelas. Ironisnya, rakyat malah diserang dengan harga pangan dan kenaikan harga BBM subsidi secara tiba-tiba. ***

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya