Berita

ilustrasi

Bisnis

Ekspor Kopi 2015 Diproyeksi Melorot

MINGGU, 01 MARET 2015 | 07:37 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Salah satu komoditas andalan utama ekspor Indonesia, yaitu kopi, pada tahun ini diproyeksi melorot. Penyebabnya, pertumbuhan produksi kopi di dalam negeri lambat.

"Pasar kopi di dalam negeri semakin bagus. Produksi kopi terserap dengan maksimal di sini. Ekspor kemungkinan akan turun, kinerja ekspor tidak jauh berbeda dengan tahun lalu," kata Wakil Ketua Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) Pranoto Soenarto di Jakarta, kemarin.

Pranoto menuturkan, perkebunan kopi tahun ini masih kesulitan meningkatkan produksi. Hal itu disebabkan faktor cuaca yang kurang mendukung. Selain itu, jumlah tanaman kopi baru dengan lama tidak seimbang.


Dia mencatat, pohon kopi yang sudah uzur mencapai 80 persen dan pohon kopi baru hanya sebesar 20 persen. Sementara itu, program pemerintah untuk mendongkrak produksi kopi seperti intensifikasi tanaman kopi, hasilnya tidak maksimal.

Pranoto menyayangkan lambatnya pertumbuhan produksi kopi di dalam negeri. Sebab, dia memprediksi dalam lima tahun mendatang, permintaan kopi dunia naik hingga 24 persen. International Coffee Organization (ICO) mencatat, permintaan biji kopi ditaksir mencapai 175,8 juta kantong pada tahun 2020.

Menurutnya, tahun ini ICO memperkirakan produksi kopi dunia hanya sebesar 141 juta kantong, turun dibandingkan produksi tahun lalu sebanyak 146,7 juta kantong.

"Penurunan disebabkan bencana kekeringan yang melanda Brazil sejak akhir tahun lalu. Sebenarnya kondisi ini peluang bagi Indonesia untuk menggantikan Brazil yang saat ini dikenal sebagai raja kopi dunia," terangnya.

Pranoto menilai, Indonesia belum terlambat untuk mengejar peningkatan produksi. Karena, negara lain juga sedang menghadapi sejumlah hambatan untuk meningkatkan produksi.

Data Kementerian Pertanian mencatat, volume ekspor biji kopi tahun 2014 turun 39 persen menjadi 384 ribu ton dari 534 ribu ton pada tahun 2013. ***

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

UPDATE

Eddy Soeparno Bicara Komitmen Prabowo Percepat Dekarbonisasi

Senin, 15 Desember 2025 | 16:13

Praperadilan Kakak Kandung Hary Tanoesoedibjo Dua Kali Ditolak Hakim

Senin, 15 Desember 2025 | 15:55

Miliarder Siapkan Hadiah Besar Atas Aksi Heroik Warga Muslim di Bondi Beach

Senin, 15 Desember 2025 | 15:48

DPR Tegaskan Perpol 10/2025 Tidak Bertentangan dengan Konstitusi

Senin, 15 Desember 2025 | 15:41

Ketaatan pada Rais Aam Fondasi Kesinambungan Khittah NU

Senin, 15 Desember 2025 | 15:39

Gubernur Sulut Dukung Penguatan Kapasitas SDM Bawaslu

Senin, 15 Desember 2025 | 15:29

Keselamatan Masyarakat Harus Jadi Prioritas Utama Selama Nataru

Senin, 15 Desember 2025 | 15:19

Pramono Terima Hasil Kongres Istimewa MKB Demi Majukan Betawi

Senin, 15 Desember 2025 | 15:12

KPK Geledah Rumah Dinas Plt Gubernur Riau SF Hariyanto

Senin, 15 Desember 2025 | 14:54

Command Center Diresmikan Percepat Digitalisasi dan Pengawasan Kopdes Merah Putih

Senin, 15 Desember 2025 | 14:43

Selengkapnya