Berita

POMAL

Pertahanan

Komisi III Juga Harus Menggali Informasi dari POMAL

RABU, 18 FEBRUARI 2015 | 06:34 WIB | LAPORAN:

Beberapa waktu yang lalu, pimpinan dan anggota Komisi III DPR RI yang diantaranya terdiri dari Aziz Syamsudin, Benny K Harman, Desmon Mahesa dan Rio Capella melakukan kunjungan ke Polda Metro Jaya terkait permasalahan yang timbul antara Polisi Republik Indonesia (Polri) dan Polisi Militer Angkatan Laut (POMAL) yang minggu lalu melakukan razia di Bengkel Cafe Jakarta.

Mereka mengaku ingin mengetahui secara detail peristiwa penganiayaan yang terjadi disaat petugas gabungan TNI melakukan operasi penegakan ketertiban dan yustisi yang telah ramai dipublikasikan oleh media dan berharap agar persoalan antara polisi dan TNI ini tidak melebar.

Bila para anggota Komisi III ingin mengetahui secara detail, tentu mereka juga harus menggali informasi dari pihak POM TNI-AL yang tentunya di dalam menjalankan tugas telah bersikap sesuai prosedur. Apalagi operasi ini merupakan perintah Panglima TNI melalui Sprin nomor 3264/XXII/2014 tanggal 12 Desember 2014.

Ketika persitiwa tersebut terjadi, Sabtu dini hari (7/2), Bengkel Cafe merupakan sasaran ke empat yang dirazia POM TNI yang berjumlah 61 personil, terdiri dari Pomal, Pomau, Pomdam Jaya, dan Propam Polda Metro Jaya, yang kesemuanya dibawah pimpinan Kolonel Laut (PM) Nazali Lempo.

Padahal di tiga tempat sebelumnya, operasi penegakan ketertiban dan yustisi berjalan dengan lancar kendati menemukan sejumlah anggota TNI dan Polri di ketiga tempat hiburan malam lainnya.

Peristiwa tersebut sesungguhnya tidak perlu terjadi apabila 5 anggota Polri yang terdiri dari 2 perwira berpangkat Kompol, 1 AKBP dan 2 Kombes ini bersikap koperatif dan bersedia menunjukan kartu indentitas diri atau pun surat tugas apabila mereka memang sedang menjalankan tugas. Karena POM TNI di dalam menjalankan tugasnya tentu sadar diri bila menemukan anggota Polri di tempat hiburan malam, maka itu bukanlah domain POM TNI untuk memeriksa lebih lanjut.

Semangat membela korps harus ditempatkan sebagaimana mestinya, tidak asal membela tanpa terlebih dahulu melakukan cek and ricek guna mencari kebenaran sejati, bukan mencari pembenaran akan peristiwa yang terjadi. Apalagi peristiwa yang memalukan ini sangat sensitif dan sangat mudah memicu konflik yang lebih luas apabila tidak cepat ditangani dengan baik.

Berani menindak anggota bila memang ditemukan melakukan kesalahan tanpa memandang pangkat dan jabatan adalah salah satu bentuk mendisiplinkan anggota guna menjaga nama baik korps dan semangat kebersamaan diantara sesama penegak hukum. [rus]

Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

Prabowo Sudah Kalkulasi Chemistry PDIP dengan Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 02:35

UPDATE

10 Tahun Rezim Jokowi Dapat 3 Rapor Biru, 1 Rapor Merah

Kamis, 10 Oktober 2024 | 18:05

Konflik Geopolitik Global Berpotensi Picu Kerugian Ekonomi Dunia hingga Rp227 Ribu Triliun

Kamis, 10 Oktober 2024 | 18:04

Arzeti Minta Korban Pencabulan di Panti Asuhan Darussalam Annur Dapat Pendampingan Psikologis

Kamis, 10 Oktober 2024 | 17:58

KPK Sita Agunan dan Sertifikat dalam Kasus Korupsi BPR Bank Jepara Artha

Kamis, 10 Oktober 2024 | 17:42

Gerindra Bakal Bangun Oposisi untuk Kontrol Parpol Koalisi?

Kamis, 10 Oktober 2024 | 17:28

Imigrasi Tangkap Buronan Interpol Asal China di Bali

Kamis, 10 Oktober 2024 | 17:28

Hari Ini, Andi Arief Terbang ke India untuk Transplantasi Hati

Kamis, 10 Oktober 2024 | 17:23

Prabowo Hadiri Forum Sinergitas Legislator PKB, Diteriaki "Presiden Kita Berkah"

Kamis, 10 Oktober 2024 | 17:11

Akomodir Menteri Jokowi, Prabowo Ingin Transisi Tanpa Gejolak

Kamis, 10 Oktober 2024 | 16:59

Prabowo Tak Akan Frontal Geser Jokowi

Kamis, 10 Oktober 2024 | 16:44

Selengkapnya