Berita

Rizal Ramli: Ada BLBI di Kisruh KPK-Polri

MINGGU, 15 FEBRUARI 2015 | 13:40 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Presiden Joko Widodo belum juga memperlihatkan tanda-tanda akan memutuskan polemik KPK-Polri. Namun publik kembali diingatkan bahwa pencalonan Budi Gunawan (BG) yang berstatus tersangka sebagai Kapolri menjadi penyebab terjadinya konflik diantara dua lembaga penegak hukum itu.

"Ada tokoh penting di partai politik yang ngotot BG jadi Kapolri," ujar penggagas perubahan Indonesia, DR. Rizal Ramli ketika berbicara dalam sebuah diskusi yang digelar Fortuga di kawasan Jakarta Selatan, Sabtu (14/2). Fortuga atau Forum Tujuh Tiga merupakan wadah berhimpun alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) angkatan 1973.

Selain itu, menurut Rizal, penyebab lainnya adalah Polri ingin menghentikan kasus pemberian Surat Keterangan Lunas (SKL) kepada beberapa obligor Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) yang kini tengah ditangani oleh KPK. Kasus ini bisa membuka pintu bagi KPK untuk memanggil Megawati karena pemberian SKL BLBI terjadi pada saat Megawati menjabat presiden. Bukan sekedar diperiksa, ada kemungkinan Megawati diduga terlibat dalam pelanggaran pemberian SKL BLBI.


"Ada pihak-pihak yang tidak mau kasus ini (BLBI) tuntas," imbuh Menteri Koordinator Perekonomian era Pemerintahan Abdurrahman Wahid ini.

Dikatakan, keinginan kepolisian untuk menyita data-data kasus SKL BLBI yang dimiliki KPK menunjukan niat untuk menghentikan kasus BLBI. Itu ditunjukkan dengan surat "minta paksa" sejumlah berkas kasus korupsi kepada KPK dan surat penetapan penyitaan kepada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

RR, demikian ia disapa, tidak aneh dengan terjadinya konflik KPK dan Polri. RR yang pernah dua kali dimintai pendapat oleh penyelidik KPK sebagai saksi terkait penyelidikan kasus SKL BLBI jauh-jauh hari mengatakan kepada penyelidik bahwa akan ada kejadian besar akibat KPK serius menggarap kasus ini.[dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya