Berita

SANUSI/IST

Politik

Dana Rp 10,5 Triliun Harusnya Mampu Tangani Banjir Jakarta

SELASA, 10 FEBRUARI 2015 | 16:02 WIB | LAPORAN:

Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta, M Sanusi berpendapat bahwa yang menjadi salah satu penyebab banjir di Jakarta adalah karena saluran drainase yang buruk disejumlah ruas jalan.

"Ditambah lagi dengan banyak saluran air yang usianya sudah tua," kata Sanusi di Balaikota, Jakarta Pusat, Selasa (10/2).

Untuk itu, Sanusi mendesak Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta agar dapat segera memperbesar kapasitas saluran air atau drainase, karena banjir di puluhan titik jalan sangat sering terjadi setiap turun hujan deras.


"Banjir kali ini, menurut saya, berbeda dengan tahun 2014. Dimana tahun 2014 disebabkan airnya meluap karena Katulampa sudah melewati ambang batas. Sekarang kita lihat, Manggarai masih di bawah, Waduk Pluit masih di bawah airnya. Lalu, kenapa Thamrin, Sudirman banjir? Karena drainase yang buruk," katanya.

Sanusi lantas mengingatkan, bahwa pihak Pemprov DKI sebenarnya punya kucuran dana sebesar Rp 5 triliun untuk Dinas Tata Air, dan Rp 5,5 triliun untuk Dinas Bina Marga dalam APBD DKI. Karena itu, seharusnya masalah banjir sudah bisa diatasi oleh eksekutif.

"Sebagai wakil rakyat, saya harus minta maaf kepada warga Jakarta yang masih kebanjiran. Menurut saya, dengan anggaran total Rp 10,5 triliun, mulai sekarang DKI harus mendata seluruh titik genangan agar segera diatasi, dan penyerapan anggaran tidak lagi rendah seperti tahun lalu," ungkapnya.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Jakarta Public Service (JPS), Mohmammad Syaiful Jihad memberikan imbauan kepada Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama supaya berhenti mencari kambing hitam terkait banjir di Jakarta kali ini.

"Saya mengimbau agar dalam penanganan banjir, Gubernur Basuki tidak berupaya mencari kambing hitam atau menyalahkan pihak lain. Lebih baik jujur mengakui jika kinerjanya selama dua tahun ini belum maksimal," ujar Syaiful. [sim/jkt/man]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya