Untuk itu, Tim yang terdiri dari sembilan orang profesional itu, akan mengurai permasalahan KPK dengan Polri.
"Pokoknya kita ingin meÂnyelamatkan institusi negara, apakah KPK atau Polri. Mereka akur kembali. Kan itu saja yang kita harapkan," kata Ketua Tim Independen kisruh KPK Vs Polri Syafii Maarif, Selasa (27/1).
Menurut tokoh Muhammadiyah itu, negara tidak boleh diÂrusak oleh oknum-oknum yang mengatasnamakan institusi. Hal itu tak dapat dibiarkan.
"Saya mengimbau untuk menggunakan akal sehat, dan hati nurani demi menyelamatkan bangsa," ujarnya.
Syafii Maarif merasa yakin, waktu 30 hari yang diberikan dapat digunakan sebaik-baiknya. Tim independen akan berupaya menemukan solusi sebelum tengÂgat waktu itu.
Berikut kutipan selengkapÂnya:Tim Independen harus bekÂerja cepat dong?Ya, saya setuju memang harus bekerja cepat. Kami sepakat bahwa tim ini harus bekerja cepat mengatasi konflik tersebut agar tidak berkepanjangan.
Fokus kerja Tim Independen itu ke arah mana?Saya belum mau berkomenÂtar banyak soal konflik KPK dengan Polri ini. Sebab, saya belum mendapat legalitas yang sah menjadi tim independen, termasuk menjadi ketuanya. Tunggu Keppres dulu, supaya kita punya landasan. Legalitas sebagai ketua belum ada SKnya. Bisa berubah semua itu.
Yang jelas, tugas Tim ini mencari fakta, menemukan akar masalah dan mencari solusi atas konflik Polri-KPK. Presiden Jokowi kan meminta Tim unÂtuk mencari solusi atas kisruh tersebut.
Dengan waktu yang singkat, apa bisa menghasilkan solusi yang baik?Saya selaku Ketua Tim Independen atau dikenal dengan sebutan Tim Sembilan, tentu bekerja maksimal. Saya didampÂingi Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu Jimly Asshiddiqie sebagai wakil, dan Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI) Hikmahanto Juwana selaku sekretaris.
Begitu juga didampingi manÂtan Wakil Kepala Polri Komjen Purnawirawan Oegroseno, manÂtan pimpinan KPK Tumpak Hatorangan Panggabean dan Erry Riyana Hardjapamekas, pengamat kepolisian Bambang Widodo Umar, mantan Kapolri Jenderal Purnawirawan Sutanto dan sosiolog Imam Prasodjo. Tentu semuanya bekerja makÂsimal.
Apa misi Anda?Saya tidak ingin membiarkan negara rusak akibat ulah oknum-oknum yang mengatasnamakan institusi. Hal itu tidak bisa dibiÂarkan. Harus diatasi segera. Saya berharap, konflik yang sedang terjadi antara KPK dan Polri dapat diselesaikan kurang dari 30 hari.
Tim akan berusaha menyeÂlamatkan dua institusi penegak hukum, KPK dan Polri. Saya berharap dua institusi itu kemÂbali akur. Jangan biarkan negara dirusak oleh oknum-oknum yang mengatasnamakan institusi. Itu tidak bisa. Harus kita pakai akal sehat, pakai hati nurani untuk selamatkan bangsa ini. ***