Berita

Amran Sulaiman

Wawancara

WAWANCARA

Amran Sulaiman: Target Kami Lebih Cepat Dari Pak Presiden, Swasembada Padi Bisa Tercapai Pada 2016

KAMIS, 29 JANUARI 2015 | 09:57 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Menteri Pertanian Amran Sulaiman menargetkan swasembada pangan, khususnya padi, akan tercapai pada 2016. Ini lebih cepat dari target Presiden Jokowi yang menetapkan swasembada padi, jagung dan kedelai akan tercapai dalam tiga tahun.

"Kementerian Pertanian menargetkan swasembada leb­ih cepat dari target yang dis­ampaikan Pak Presiden," kata Amran Sulaiman kepada Rakyat Merdeka saat ditemui usai penandatanganan nota kesepahaman dengan Universitas Hasanuddin, Gowa, Sulsel, Sabtu (24/1).

Pemerintah, lanjutnya, telah berkomitmen untuk mewujud­kan kedaulatan pangan serta swasembada pangan. Hal ini diperkuat dengan pernyataan Presiden Jokowi yang men­etapkan agar swasembada padi, jagung dan kedelai dalam tiga tahun.


Amran melanjutkan, seba­gai bentuk komitmen terhadap penugasan ini, pemerintah telah menambah alokasi anggaran 2015 melalui APBN-P sebesar Rp 16,9 triliun, serta tamba­han dana alokasi khusus (DAK) bidang pertanian sebesar Rp4 triliun.

"Tambahan alokasi angga­ran yang besar tersebut belum pernah diperoleh pemerintah sebelumnya, bantuan terbesar selama Indonesia Merdeka" paparnya.

Berikut kutipan selengkap­nya:

Apa langkah yang ditem­puh untuk mewujudkan target yang lebih cepat itu?
Sejumlah langkah strat­egis dilakukan, seperti irigasi dan memberikan alat mesin pertanian kepada para petani. Tujuannya agar produktivitas yang sebelumnya seperti lima ton meningkat menjadi tujuh ton, atau dari lima ton ke enam ton dengan biaya produksi yang sama.

Kami juga melakukan kerja sama di bidang penelitian dan pengembangan dengan menggan­deng berbagai Universitas seper­ti Universitas Lampung (Unila), Universitas Brawijaya (Unbraw), Universitas Gajah Mada (UGM), M

Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, mengadakan nota kesepahaman bersama dalam rangka pencapaian swasembada pangan sebagai upaya bersama untuk memanfaatkan sumber daya yang ada, dan bertujuan meningkatkan produktivitas dan produksi pangan nasional.

Apa ruang lingkup kerja sama itu?
Ruang lingkup kesepakatan kerja sama itu mencakup budi­daya komoditas pertanian, pe­nelitian dan pengembangan per­tanian, penyuluhan dan pengem­bangan Sumber Daya Manusia terkait pertanian. Kemudian pengolahan hasil dan pemasaran hasil pertanian, ada juga sarana dan prasarana pertanian, serta karantina pertanian.

Apa yang diharapkan dari kerja sama itu?
Kami berharap, mereka bisa berkontribusi besar dalam men­dukung program pemerintah dalam pengembangan komoditas pangan guna mendukung penca­paian swasembada pangan. Kita harus buktikan bersama-sama bahwa kita bisa.

Kita saling mendukung dan keterlibatan tenaga ahli dari Perguruan Tinggi nanti­nya dengan semangat kerja dan optimisme yang tinggi da­pat meningkatkan produktivitas dan produksi pangan nasional. Implementasi dari kerjasama itu yang terlibat adalah dosen, ma­hasiswa, kemudian penyuluh, ini harus sama-sama dengan petani di lapangan.

Apa DPR mendukung?
DPR mendukung, Komisi IV percaya karena ini lang­kah kami dalam mewujudkan swasembada pangan. Ini adalah program pro rakyat.

Semua elemen bangsa harus bersama-sama bergotong-royong ikut menuju swasembada pangan. Ini ketahanan pan­gan ketahanan republik ini, jadi seluruh stakeholder harus sama-sama bekerja, ini nggak bisa sendiri-sendiri. Kami akan jalan terus, kami akan bekerja tak kenal lelah, kami cek satu persatu-satu. Doakan kita ini target, 2015 target produksi padi seluruh Indonesia itu 73 juta ton naik 3 juta ton Insha Allah.

Apa arahan dari Presiden?
Bapak Presiden luar biasa ara­hannya, luar biasa supportnya ke sektor pertanian. Anggaran tahun ini di tambah Rp 16,9 triliun itu tambahannya, total 32 triliun. Target seluruh Indonesia, dalam waktu dekat 4 bulan ini 200 sampai 300 kabupaten, kami akan cek langsung.

Peningkatan produksi seperti itu bagaimana jaminan harga bagi para petani?
Nah itu nanti koordinasi dengan Bulog yang sekarang berubah menjadi stabilisator dan menstabilkan pangan.

Apa harapan Anda kepada para petani dalam mendukung swasembada pangan itu?
Pesan saya sisingkan lengan, turun ke sawah, kerja, kerja, kerja. Demi Indonesia yang lebih baik. Skala prioritas adalah padi, jag­ung, dan kedelai. ***

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya