Berita

Hukum

Polri dan KPK, Stop Saling "Cakar"!

SELASA, 27 JANUARI 2015 | 18:33 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Direktur Eksekutif Pengawas Aparatur Sipil Negara (ASN), Sangga Sinambela, menyanyangkan sikap cakar-cakaran yang dipertontonkan Polri dengan KPK. Kemelut antara keduanya dimulai saat KPK menetapkan Komjen Budi Gunawan sebagai tersangka, kemudian 'dibalas' penangkapan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto dan pelaporan pimpinan KPK lainnya ke Mabes Polri.

"Dua institusi ini terkesan seperti ada perseteruan yang mendalam," kata Sangga kepada wartawan di Jakarta, Selasa (27/1).

Sangga mengingatkan perseteruan yang terjadi lebih ke persoalan individual dengan menggunakan simbol-simbol institusinya. Jika ditilik dari sisi kinerja dan keuangan negara maka terlihat bahwa perilaku aparatur sipil negara dan pejabat negara di Polri dan KPK patut untuk disayangkan.


Disayangkan karena mereka mempertontonkan hasil kinerja dari proses penyidikan kepada publik dengan cara-cara yang vulgar dan tidak beraturan.

"Masa mereka yang menggunakan dana dari APBN untuk saling mencakar didepan warga negaranya?. Apa memang seperti itu sistem yang mereka tahu? Apa mereka tidak paham dengan sistem kinerja antara institusi negara? Sekali lagi, kami menyayangkan," sebut Sangga.

Kata Sangga, sebenarnya mereka sudah melenceng dari tugas pokok dan fungsinya masing-masing. Sebab tidak ada satupun aturan yang menyatakan jika ditemukan persoalan seperti itu maka solusinya adalah ribut-ribut.

Karenanya dia menyarankan agar kejadian seperti itu tidak berulang-ulang, DPR RI sebagai wujud dan simbol perwakilan rakyat yang mengawasi roda pemerintahan mengambil sikap yang tegas.

"Sudah saatnya DPR menugaskan BPK mengaudit kinerja Polri dan KPK untuk melihat secara langsung dan objektif terkait permasalahan yang ada. Setelah audit jika hasilnya ditemukan ada yang aneh, DPR bisa membentuk Panja dan Pansus," demikian Sangga. [dem]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Rumah Dinas Kajari Bekasi Disegel KPK, Dijaga Petugas

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:12

Purbaya Dipanggil Prabowo ke Istana, Bahas Apa?

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:10

Dualisme, PB IKA PMII Pimpinan Slamet Ariyadi Banding ke PTTUN

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:48

GREAT Institute: Perluasan Indeks Alfa Harus Jamin UMP 2026 Naik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:29

Megawati Pastikan Dapur Baguna PDIP Bukan Alat Kampanye Politik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:24

Relawan BNI Ikut Aksi BUMN Peduli Pulihkan Korban Terdampak Bencana Aceh

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:15

Kontroversi Bantuan Luar Negeri untuk Bencana Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:58

Uang Ratusan Juta Disita KPK saat OTT Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:52

Jarnas Prabowo-Gibran Dorong Gerakan Umat Bantu Korban Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:34

Gelora Siap Cetak Pengusaha Baru

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:33

Selengkapnya