USIA pensiun Kapolri Jenderal Sutarman masih sekitar sembilan bulan lagi, namun agaknya kursi orang nomor satu di institusi Bhayangkara itu sudah mulai diperebutkan sejak menjelang akhir tahun 2014.
Persaingan untuk mendapatkan kursi Tribrata 1 begitu kuat sehingga tampak jelas oleh publik mana yang 'ngebet' untuk menjadi Kapolri dengan melakukan berbagai upaya pembunuhan karakter para pesaingnya melalui beberapa pengamat, politisi, dan lain-lain tanpa menghormati Jenderal Sutarman yang masih menjabat sebagai Kapolri.
Sesungguhnya Kapolri Jenderal Sutarman memiliki segudang prestasi selama menjabat Kapolri, dan telah melakukan berbagai inovasi dan perubahan di tubuh kepolisian RI. Ini bisa terlihat dari amannya penyelenggaraan Pemilu yang lalu, penyelesaian bentrokan antara kepolisan dan TNI, pelayanan masyarakat yang semakin baik dan lain-lain.
Mengharapkan agar kepolisian RI benar-benar menjadi polisi yang bersih dan dicintai rakyat tentu tidak semudah seperti membalik telapak tangan. Butuh kepemimpinan yang bersih dan tegas dalam beberapa periode kepemimpinan di tubuh kepolisian untuk mewujudkan semua itu.
Adakah sosok jenderal yang benar-benar tegas dan bersih di tubuh kepolisian kita yang hidup hanya mengandalkan gaji saja? Mungkin untuk mencari sosok yang seperti itu agak sulit, namun yang memiliki karakter kepemimpinan yang tegas dan berusaha untuk menjadi bersih pasti ada.
Untuk menjadi Kapolri dibutuhkan juga beberapa persyaratan lainnya seperti berpengalaman di persoalan reserse, karena masalah utama yang dihadapi polisi adalah keamanan publik. Sehingga, Kapolri mendatang harus bisa memastikan terpeliharanya keamanan dan ketentraman, serta memerangi kejahatan dengan upaya penyidikan dan pengungkapan kasus.
Ada sejumlah jenderal polisi bintang dua dan tiga yang memiliki rekam jejak yang baik dan dapat dijadikan sebagai kandidat calon Kapolri untuk diajukan ke DPR. Beberapa jenderal bintang dua itu di antaranya Irjen (Pol) Pol Ronny Franky Sompie, Irjen (Pol) Pudji Hartanto Iskandar, Irjen (Pol) Burhanuddin Andi, dan Komjen Pol Dwi Priyatno.
[***]