Berita

saleh p daulay/net

2015, Demokrasi Indonesia Semakin Kokoh

JUMAT, 02 JANUARI 2015 | 13:24 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Konsolidasi demokrasi di Indonesia sudah berlangsung sejak tahun 1998. Pengalaman pileg, pilpres, dan pilkada semestinya telah membuat Indonesia matang berdemokrasi. Apalagi, selama kurun waktu tersebut, semua proses demokrasi berjalan dengan baik dan lancar.

Sejak 1998, berarti kita sudah menjalankan praktik pileg dan pilpres sebanyak 4 kali yaitu 1999, 2004, 2009, dan 2014. Kalau kita punya kab/kota sebanyak 497 (per mei 2013), itu artinya pilkada telah dilaksanakan setidaknya lebih dari 1500 kali di seluruh Indonesia. Artinya, demokrasi sudah sangat akrab dengan bangsa Indonesia,” ujar Ketua Komisi VIII DPR RI Saleh Partaonan Daulay kepada redaksi.

Tentu ada kendala dan tantangan dalam menjalankan demokrasi tersebut. Tetapi sejauh ini, para penyelenggara dan juga lembaga-lembaga Yudikatif yang menangani sengketa dapat menyelesaikannya dengan baik. Partai politik dan juga para politisinya tentu juga sudah sangat dewasa di dalam menghadapi sengketa-sengketa di dalam berdemokrasi.

"KPU, Bawaslu, MK, dan juga pengadilan TUN sangat berperan dalam 'meluruskan' jalannya demokrasi. Sampai sejauh ini, hampir semua persoalan dapat diselesaikan dengan baik,” sambungnya.

Peran media massa juga tidak bisa dikesampingkan. Sebagai salah satu pilar demokrasi, media massa terbukti telah mampu menjadi kekuatan penyeimbang. Praktik-praktik penyalahgunaan kekuasaan dapat dihindarkan berkat kerja keras awak media. Selain itu, media massa juga turut menjadi instrumen pencerahan dalam menyeleksi calon para pemimpin.

"Harus diakui, media massa itu adalah icon perubahan. Media massa bisa menjadikan orang biasa menjadi populer. Dan popularitas sangat berpengaruh dalam meningkatkan elektabilitas. Ada banyak pemimpin yang lahir baik di tingkat nasional mapun lokal berkat media massa,” katanya lagi.

Berdasarkan hal itu, sangat tepat bila banyak pihak yang mengharapkan demokrasi Indonesia harus lebih kokoh di tahun-tahun mendatang. Pengalaman 15 tahun mempraktikkan demokrasi adalah modal besar dalam membangun Indonesia. Semua pihak tentu diminta untuk berpartisipasi dalam memajukan praktik demokrasi di Indonesia. [zul]

Populer

Lolos OTT, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor Gugat Praperadilan Lawan KPK

Jumat, 11 Oktober 2024 | 17:23

CEO Coinbase Umumkan Pernikahan, Netizen Seret Nama Raline Shah yang Pernah jadi Istrinya

Kamis, 10 Oktober 2024 | 09:37

Jejak S1 dan S2 Bahlil Lahadalia Tidak Terdaftar di PDDikti

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 14:30

Indonesia Vs Bahrain Imbang 2-2, Kepemimpinan Wasit Menuai Kontroversi

Jumat, 11 Oktober 2024 | 00:59

Mantan Kepala Bakamla Angkat Bicara soal Polemik Coast Guard

Selasa, 15 Oktober 2024 | 12:41

Ini Nama-Nama Calon Menteri yang Bergantian ke Rumah Prabowo

Senin, 14 Oktober 2024 | 16:21

ASDP Ajukan Praperadilan Buntut Penyitaan Barbuk, KPK Absen

Jumat, 11 Oktober 2024 | 22:17

UPDATE

KPK Sambut Baik Komitmen Prabowo-Gibran Perangi Korupsi

Minggu, 20 Oktober 2024 | 07:58

Ibunda Sakit, Mahfud Batal Hadiri Pelantikan Prabowo-Gibran

Minggu, 20 Oktober 2024 | 07:44

Pelantikan Prabowo-Gibran, Angkutan Umum di Jakarta Cukup Bayar Rp1

Minggu, 20 Oktober 2024 | 07:24

Ahmad Syaikhu Janji Sejahterakan Petani

Minggu, 20 Oktober 2024 | 07:08

Polda Metro Kembali Jadwalkan Pemeriksaan Pahala Nainggolan

Minggu, 20 Oktober 2024 | 06:59

Yakin Bakal Kembali Pimpin Golkar Lampung, Alzier: Kalau Enggak Sanggup, Biar Saya Saja

Minggu, 20 Oktober 2024 | 06:41

Bekas Winger Man United Diduga Menggondol Jersey Fans

Minggu, 20 Oktober 2024 | 06:26

Pesan Jokowi untuk Projo: Kawal Pemerintahan Prabowo-Gibran

Minggu, 20 Oktober 2024 | 06:11

Kapolda Sumsel: Potensi Konflik Sosial Jangan Dijadikan Kekhawatiran

Minggu, 20 Oktober 2024 | 05:55

Kecewa Hibah Tanah Dicabut Arinal, Sekretaris PWNU Lampung: Tak Tahu Terima Kasih

Minggu, 20 Oktober 2024 | 05:38

Selengkapnya