Berita

Arsul Sani/net

Hukum

Penegakan Hukum Wilayah Perbatasan Terkendala Minimnya Sarana dan Prasarana

JUMAT, 26 DESEMBER 2014 | 15:07 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

. Penegakan hukum di wilayah perbatasan Indonesia masih terkendala banyak keterbatasan sarana dan prasarana.

Begitu simpulan pribadi anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PPP Arsul Sani usai mendengarkan pemaparan dari jajaran kepolisian, kejaksaan, dan kanwil kumham di Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara di awal reses lalu.

Arsul yang turut dalam kunjungan menjabarkan bahwa salah satu keterbatasan itu adalah minimnya Lapas atau Rutan di kedua wilayah tersebut. Dari 16 kabupaten/kota di Kaltim dan Kaltara, tercatat masih ada 5 kabupaten yang tidak memiliki Lapas. Sehingga yang terjadi, ada kejaksaan negeri yang menitipkan tahanan di rutan terdekat yang berjarak lebih dari 150 kilometer.


"Jadi bisa dibayangkan kesulitan mereka ketika harus antar-jemput tahanan untuk disidangkan di Pengadilan Negeri," ujarnya kepada Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu (Jumat, 26/12).

Tidak cukup sampai di situ. Ada keterbatasan lain yang tidak kalah memprihatinkan, yaitu mengenai tugas kepolisian di wilayah perbatasan. Tupoksi polisi di wilayah perbatasan selain bertugas menjaga keamanan wilayah juga harus menjaga wilayah-wilayah yang berbatasan langsung. dengan negara lain.

Sayangnya, hal ini tidak diimbangi dengan sarana patroli yang baik. Polda Kaltim dan Kaltara, kata Arsul tidak memiliki helikopter dan kapal patroli yang cukup untuk bisa turut menjaga perbatasan.

"Padahal dengan kontur wilayah yang ada dan minimnya sarana jalan darat, maka sarana patroli udara dan laut menjadi penting," ujar wasekjen PPP hasil Munas Surabaya itu.

Lebih lanjut, Arsul mengatakan bahwa hasil blusukan reses ini akan ditindaklanjuti dengan rapat dengar pendapat (RDP) dengan Jaksa Agung, Kapolri dan Menkumham. [rus]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

Kapolda Metro Buka UKW: Lawan Hoaks, Jaga Jakarta

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:11

Aktivis 98 Gandeng PB IDI Salurkan Donasi untuk Korban Banjir Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:53

BPK Bongkar Pemborosan Rp12,59 Triliun di Pupuk Indonesia, Penegak Hukum Diminta Usut

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:51

Legislator PDIP: Cerita Revolusi Tidak Hanya Tentang Peluru dan Mesiu

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:40

Mobil Mitra SPPG Kini Hanya Boleh Sampai Luar Pagar Sekolah

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:22

Jangan Jadikan Bencana Alam Ajang Rivalitas dan Bullying Politik

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:19

Prabowo Janji Tuntaskan Trans Papua hingga Hadirkan 2.500 SPPG

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Trio RRT Harus Berani Masuk Penjara sebagai Risiko Perjuangan

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Yaqut Cholil Qoumas Bungkam Usai 8,5 Jam Dicecar KPK

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:47

Prabowo Prediksi Indonesia Duduki Ekonomi ke-4 Dunia dalam 15 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:45

Selengkapnya