Berita

densus 88/net

Terlihat Densus 88 Lebih Maju dari Agenda Jokowi Selesaikan Kasus Poso

RABU, 24 DESEMBER 2014 | 10:59 WIB | LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI

. Ada agenda pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla untuk menyelesaikan kasus Poso dengan memberi target waktu agar tidak berlarut larut.

Densus 88 pun mencoba selangkah lebih maju dari rencana pembersihan Poso ini dengan terlebih dahulu melakukan langkah preventif, dengan menangkap jejaring di bagian hilir dengan harapan bisa menghubungkan ke jejaring inti atau hulu.

Demikian disampaikan pemerhati kontra terorisme, Harits Abu Ulya. Pernyataan Harits ini terkait dengan aksi Densus 88 menangkap terduga teroris di akhir tahun di Lamongan, Banyuwangi, dan lain-lain.


"Di samping efek lainnya yang diharapkan adalah bisa mengurangi kekuatan lingkaran inti di Poso baik pasokan personil maupun logistik," kata Harits kepada Kantor Berita Politik RMOL beberapa saat lalu (Rabu, 24/12).

Operasi ini, lanjut Harits, juga terlihat harapan agar bisa bisa menekan dan meminimalisir tingkat ancaman atau dugaan ancaman terhadap keamanan jelang akhir tahun dan awal tahun. Sedangkan soal isu Islamic State atau Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) masih menunggu regulasi untuk bisa memperlakukan para pendukung dan pengikutnya sebagaimana teroris.

"Sementara piranti UU untuk mempidanakan pendukung IS belum siap," ungkap Harits.

Di luar itu, lanjut Harits, oprerasi ini semua juga terkait dengan anggaran, dan domain terorisme menjadi lahan bagi Densus 88 dan BNPT. Soal anggaran ini, sebagaimana ada dalam di blue print BNPT, terlihat semua departemen terkait yang dilibatkan dengan peran masing-masing secara otomatis memasukkan nomenklatur anggaran soal terorisme di masing-masing departemen mereka.

"Ini pemborosan uang rakyat dan negara," demikian Harits Abu Ulya. [ysa]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya