Berita

Hukum

Rekonstruksi Kasus Bos Sentul City Juga Digelar di Lantai 7 KPK?

KAMIS, 18 DESEMBER 2014 | 23:41 WIB | LAPORAN:

. Sejumlah saksi dalam kasus dugaan suap alih fungsi kawasan hutan di Kabupaten Bogor, Jawa Barat kumpul di Kantor KPK Jakarta, Kamis (18/12) malam. Salah seorang saksi mengaku dipanggil kembali untuk ‎melakukan rekonstruksi alias reka ulang yang menjerat Bos Sentul City, Kwee Cahyadi Kumala.

Terpantau Kantor Berita Politik RMOL, para saksi itu mulai berdatangan pukul 22.00 WIB tadi. Mereka hingga memasuki pukul 23.20 WIB tengah berkumpul di lobi kantor KPK. Terlihat mereka bergantian masuk ke dalam. Informasi lainnya rekonstruksi digelar di lantai 7 gedung KPK.

Seorang saksi perempuan yang enggan disebut namanya juga membenarkan ihwal rekonstruksi ini. Diduga dia merupakan karyawan tersangka yang juga bos PT. Bukit Jonggol Asri dan Sentul City, Kwee Cahyadi Kumala alias Swie Teng.


"Iya, mas," terang saksi itu ditanyakan datang untuk ikut rekonstruksi.

Salah satu saksi yang membawa papan nama bertuliskan M. Djunaedi mengklaim tak mengetahui mengapa dirinya dipanggil.

"Saya tak tahu mengapa disini," singkat dia.

Jurubicara KPK, Johan Budi SP yang dikonfirmasi mengaku belum tahu ihwal rekonstruksi ini.

"Saya belum tahun" tandas Johan.

Hari ini KPK memang menggelar rekonstruksi terkait penyidikan kasus dugaan suap yang menjerat Kwee Cahyadi Kumala. Dalam rekonstruksi yang digelar di tiga lokasi berbeda itu, tim juga melibatkan 65 saksi di luar Kwee Cahyadi Kumala.

Anehnya, KPK tak termasuk dalam tiga lokasi rekonstruksi tersebut. Adapun 3 lokasi itu adalah‎ Menara Sudirman Jakarta, atau tepatnya di lantai 27 gedung tersebut. Lalu di Hotel Golden yang berlokasi di Jalan Akasia. Terakhir PT  Fajar Abadi Masindo, Pulo Gadung. [ysa]                                    

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

Kapolda Metro Buka UKW: Lawan Hoaks, Jaga Jakarta

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:11

Aktivis 98 Gandeng PB IDI Salurkan Donasi untuk Korban Banjir Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:53

BPK Bongkar Pemborosan Rp12,59 Triliun di Pupuk Indonesia, Penegak Hukum Diminta Usut

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:51

Legislator PDIP: Cerita Revolusi Tidak Hanya Tentang Peluru dan Mesiu

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:40

Mobil Mitra SPPG Kini Hanya Boleh Sampai Luar Pagar Sekolah

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:22

Jangan Jadikan Bencana Alam Ajang Rivalitas dan Bullying Politik

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:19

Prabowo Janji Tuntaskan Trans Papua hingga Hadirkan 2.500 SPPG

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Trio RRT Harus Berani Masuk Penjara sebagai Risiko Perjuangan

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Yaqut Cholil Qoumas Bungkam Usai 8,5 Jam Dicecar KPK

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:47

Prabowo Prediksi Indonesia Duduki Ekonomi ke-4 Dunia dalam 15 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:45

Selengkapnya