Berita

Politik

Pernyataan JK Soal Rupiah Loyo Menyesatkan

KAMIS, 18 DESEMBER 2014 | 21:57 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Pernyataan Wakil Presiden Jusuf Kalla terkait merosotnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, pencitraan yang menyesatkan.

Begitu disampaikan Koordinator Aktivis 77/78, Syafril Sjofyan, dalam keterangannya kepada Kantor Berita Politik (Kamis, 18/12). JK mengatakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hanya turun 4%, tidak lebih buruk dari nilai tukar ringgit Malaysia sebesar 6%. Bahkan, kata JK, penurunan nilai tukar rupiah tak lebih buruk dibandingkan yen Jepang.

"JK harusnya menyampaikan juga bahwa ekspor manufaktur Indonesia hanya 18%, beda jauh dengan Malaysia yang ekspor industrinya 45%. Itupun ekspor Indonesia semu," katanya.


"Eksport otomotif kita hampir 70% contentnya impor. Demikian juga Tekstil dan Produk Tekstil (TPT), kapas sebagai contentnya 100% impor. Dyestuff, chemicals and aux untuk proses tekstil content impornya 90%, termasuk mesin-mesin produksinya import 100%," sambung dia.

Seharunya JK juga menyampaikan bahwa nilai ekspor naik tapi Devisa Hasil Ekspor (DHE) Indonesia di parkir di luar negeri. Artinya, menurut Syafril yang pernah ditahan pada saat rezim Soeharto, kenaikan ekspor tersebut bohong belaka karena Indonesia belum punya UU seperti China yang memaksa dana masuk gampang, sementara dana keluar sulit.

"Akibat anjloknya nilai tukar mata uang tidak sama terhadap penguatan dolar atau pelemahan mata uang masing-masing negara. Bagi Indonesia yang hutangnya besar dalam dolar, tentu sangat merugikan. Hutang Indonesia akan membengkak dari yang sekarang sekitar Rp 3500 triliun menjadi Rp 4000 triliun atau bahkan Rp 5000 triliun," tukas Koordinator Forum Komunikasi Alumni Perguruan Tinggi Indonesia (Forkapti) Jawa Barat ini.[dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya