Berita

Politik

Jadi Ketua Umum PMI, JK Membangkang Jokowi

KAMIS, 18 DESEMBER 2014 | 16:41 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Di luar dugaan, Wakil Presiden Jusuf Kalla menerima penobatan dirinya menjadi Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) periode 2014-2019 dalam Munas PMI XX di Jakarta. Sikap JK menuai kritik lantaran berbalik dengan komitmen Presiden Jokowi bahwa Kabinet Kerja tidak boleh rangkap jabatan.

"JK harus menentukan sikap, jika ingin menjadi Ketua Umum PMI maka harus melepas jabatan Wapres. Atau sebaliknya, jika ingin tetap menjadi Wapres maka harus melepas jabatan Ketua Umum PMI," ujar kata Sekretaris Jenderal Himpunan Masyarakat Untuk Kemanusiaan dan Keadilan (Sekjend HUMANIKA), Sya'roni, dalam perbincangan dengan Kantor Berita Politik sesaat lalu (Kamis, 18/12).

Sikap tegas Jokowi sudah ditunjukkan dengan tidak memasukkan sejumlah nama Ketua Umum Parpol pendukungnya dalam Kabinet Kerja. Dan, bahkan Jokowi meminta menteri-menteri dari parpol untuk melepas jabatannya di parpol. Alasan Jokowi menolak rangkap jabatan adalah agar para menteri fokus bekerja. Bila ada rangkap jabatan dipastikan tidak akan maksimal dalam bekerja.


Oleh karena itu, menurut Sya'roni, keputusan Jusuf Kalla menerima jabatan Ketua Umum PMI, bisa dianggap pembangkangan terhadap komitmen presiden Jokowi.

"Apapun alasannya, sikap JK tidak bisa diterima. Ketua Umum PMI bukanlah jabatan yang ringan, yang bisa dijadikan sampingan. Jabatan Ketum PMI dan Wakil Presiden sama-sama memiliki tanggung jawab yang berat. Oleh karena itu tidak boleh di rangkap oleh satu orang," papar dia.

Jika tindakan JK dibiarkan, lebih lanjut dikatakan dia, bisa menjadi preseden di masa-masa mendatang. Para menteri bisa menirunya dengan merangkap jabatan di tempat lain. Misalnya Menpora bisa menjabat Ketua Umum PSSI, atau Menteri BUMN bisa menjadi Direksi di BUMN.

"Jika JK tetap pada pendiriannya untuk rangkap jabatan, maka perlu kiranya, Presiden Jokowi untuk menegur JK, bahkan jika perlu JK tidak diundang ke rapat kabinet selama masih rangkap jabatan," tukasnya.[dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya