Presiden Joko Widodo mengimbau seluruh masyarakat Indonesia untuk selalu waspada terhadap bencana alam, seperti bencana longsor. Jokowi mengatakan, terdapat ratusan lokasi di sekitar kita yang rawan longsor.
"Sifat waspada ini penting untuk mencegah jatuhnya korban jiwa," sebut dia lewat akun facebook Joko Widodo, Minggu (14/12).
Selain itu, lanjut Jokowi, sifat waspada juga untuk mengantisipasi dan mengatasi bencana alam dengan lebih sigap.
Minggu pagi, Presiden Jokowi didampingi Ibu Negara Irianan Widodo mengunjungi lokasi longsor di Banjarnegara Jawa Tengah untuk meninjau keadaaan di sana. Jelas Jokowi, walaupun bantuan logistik sudah mulai disalurkan, proses evakuasi juga harus diperkuat dan dilakukan dengan cepat.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho menyatakan, data sementara kejadian bencana di Indonesia tahun 2014 ada 248 jiwa orang tewas akibat longsor. Jumlah ini hampir dua pertiga dari korban tewas akibat bencana di Indonesia selama 2014. Data sementara kejadian bencana di Indonesia tahun 2014 ada 248 jiwa orang tewas akibat longsor. Jumlah ini, ungkap Sutopo, hampir dua pertiga dari korban tewas akibat bencana di Indonesia selama 2014.
Jelas Sutopo, wilayah di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur adalah provinsi yang paling banyak bencana longsor. Daerah yang berulang mengalami longsor adalah Kab Bogor, Sukabumi, Cianjur, Garut, Bandung Barat, Tasikmalaya, Purbalingga, Banjarnegara, Karanganyar, Wonosobo, Temanggung, Cilacap, Grobogan, Pemalang, Brebes, Pekalongan, Pacitan, Ponorogo, Malang, Jember dan lainnya.
Masyarakat yang terpapar longsor, sambung Sutopo, umumnya tidak memiliki kemampuan memproteksi diri dan lingkungan dari longsor. Sistem pertanian subsisten diolah di lereng-lereng perbukitan tanpa diikuti konservasi tanah yang baik. Untuk itu sosialisasi kepada masyarakat tentang tata ruang perlu terus ditingkatkan.
[rus]