Berita

beathor suryadi/net

Politik

RUU PILKADA LANGSUNG

Beathor: Jokowi Harus Hati-hati, SBY Penganut Machiavellian

SENIN, 08 DESEMBER 2014 | 20:58 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Presiden Joko Widodo diingatkan untuk selalu berhati-hati dan waspada dengan manuver Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.

Tadi siang sekira pukul 13.00 WIB, SBY mendatangi Jokowi di Istana dengan ditemani mantan Mensesneg Sudi Silalahi. Selain masalah Perppu Pilkada yang diterbitkan SBY saat menjabat Presiden, dalam pertemuan kabarnya juga dibahas fenomena perpecahan di tubuh partai politik.

Justru menurut politisi PDIP Beathor Suryadi, hiruk pikuk politik yang terjadi saat ini berawal dari kenetralan sikap SBY dan Demokrat terkait revisi UU Pilkada dan UU MD3. Sikap Demokrat yang tidak menolak kedua revisi UU ini membuat PDIP tidak mendapat jabatan Pimpinan DPR RI sekalipun pada Pileg lalu menjadi partai pemenang. Nasib sama dialami PKB padahal partai green party itu mendapat suara terbesar ke empat.


Selain itu, menurut mantan anggota Komisi Hukum DPR RI ini, ulah politik netral SBY juga membuat PPP dan Golkar terpecah menjadi dua faksi. Parahnya lagi, dua kubu di dua partai tersebut satu bergabung dengan pemerintah satunya lagi memasang kaki di Koalisi Merah Putih.

"Jika saat voting suara tentang revisi UU Pilkada, Partai Demokrat tidak walkout maka kondisi negara, DPR dan partai-partai politik tidak mengalami hal seperti ini," papar Beathor.

"Lantas apakah ini wujud dari politik santun dan netral yang selalu ditonjolkan SBY? Politik netral SBY menyebabkan negara rugi miliaran rupiah karena DPR tidak bekerja," kata Beathor mempertanyakan.

"Jadi, Jokowi harus hati-hati. SBY itu penganut paham Machiavellian," kata Beathor dalam pesan elektorniknya kepada Kantor Berita Politik sesaat lalu (Senin, 8/12). [dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya