Berita

Hukum

Adnan KPK: Ketua DPRD Bangkalan Terindikasi TPPU

RABU, 03 DESEMBER 2014 | 14:03 WIB | LAPORAN:

Kasus dugaan pemberian hadiah atau janji berupa uang suap terkait jual beli gas pembangkit listrik di Gresik dan Bangkalan, Jawa Timur yang menjerat Ketua DPRD Bangkalan, Fuad Amin Imron melebar.

Wakil Ketua KPK, Adnan Pandu Praja menyatakan bahwa Ketua DPC Gerindra di Bangkalan itu disinyalir melakukan pencucian uang dari hasil suap yang diterimanya.

”Ya terindikasi TPPU. Kami sedang telaah (TPPU),” kata Adnan di Kantor KPK Jakarta, Rabu (3/12).


Pihaknya, dilanjutkan Adnan, saat ini tengah ‎menelusuri harta Fuad. Apakah itu berasal dari tindak pidana korupsi atau tidak. Temuan sementara, aset tersebut antara lain berupa rumah di Bangkalan, Madura, Jawa Timur.

”Tapi di Bangkalan ada sekitar 4-5 rumah, karena terjadinya sudah lama mungkin banyak sekali,” terang Adnan.

Adapun terkait aset Fuad di Jakarta, Adnan lebih lanjut menyatakan, KPK masih melakukan penelusuran. Pimpinan KPK yang dahulu berkecimpung di Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) itu kemudian menegaskan bahwa, KPK segera melakukan penyitaan terhadap aset rumah Fuad yang terindikasi berkaitan dengan dugaan TPPU.

”Akan disita semua,” terang dia‎.

Selain menelusuri aset, KPK juga bakal meminta Laporan Hasil Analisis (LHA) terkait Fuad Amin Imron dari Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Sementara soal kasus dugaan suap yang menjerat Fuad, KPK tak menampik tengah mendalami dugaan Fuad menerima pemberian dari perusahaan lain. Akan tetapi, KPK sejauh ini masih fokus menelusuri suap yang diterima Adnan dari PT. Media Karya Sentosa.

”Berkembang di penyidikan, (tapi) MKS (Media Karya Sentosa) dulu,” pungkas Adnan.

Fuad Amin Imron ditangkap tangan oleh KPK pada Selasa dinihari. Fuad dicokok setelah KPK sebelumnya menangkap Direktur Media Karya Sentosa, ABD atau Antonio Bambang Djatmiko dan oknum TNI AL, DRM atau Darmono serta ajudan Fuad, Rauf. KPK kemudian menetapkan tiga tersangka yaitu Fuad Ali Imron, Rauf dan Antonio Bambang Djatmiko.

Untuk DRM, KPK menyerahkannya ke Polisi Milier Angkatan Laut (POM AL). Dugaan suap jual beli gas alam untuk pembangkit listrik di wilayah Gresik dan Gili Timur, Bangkalan yang menjerat Fuad Amin Imron sendiri sebesar Rp 700 juta. Uang itu diterima Fuad dari Antonio Bambang Djatmiko melalui Rauf. Sementara DRM merupakan perantara dari pihak Antonio Bambang Djatmiko selaku pihak pemberi.[wid]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Rumah Dinas Kajari Bekasi Disegel KPK, Dijaga Petugas

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:12

Purbaya Dipanggil Prabowo ke Istana, Bahas Apa?

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:10

Dualisme, PB IKA PMII Pimpinan Slamet Ariyadi Banding ke PTTUN

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:48

GREAT Institute: Perluasan Indeks Alfa Harus Jamin UMP 2026 Naik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:29

Megawati Pastikan Dapur Baguna PDIP Bukan Alat Kampanye Politik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:24

Relawan BNI Ikut Aksi BUMN Peduli Pulihkan Korban Terdampak Bencana Aceh

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:15

Kontroversi Bantuan Luar Negeri untuk Bencana Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:58

Uang Ratusan Juta Disita KPK saat OTT Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:52

Jarnas Prabowo-Gibran Dorong Gerakan Umat Bantu Korban Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:34

Gelora Siap Cetak Pengusaha Baru

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:33

Selengkapnya